Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
UNTUK pertama kalinya dalam sejarah partisipasi di Asian Para Games (APG), kontingen Indonesia meraih emas di cabang olahraga tenpin bowling. Atlet disabilitas grahita Elsa Maris mampu mencetak sejarah baru bagi 'Merah Putih'.
Bahkan, Elsa juga mempersembahkan medali emas di nomor perorangan putri TPB4 pada pertandingan yang berlangsung di Jaya Ancol Bowling Center, Jakarta, kemarin.
Elsa mengalahkan tiga pesaing utamanya dari Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia. Dia mampu mencetak skor tertinggi 1.186 dan mengalahkan para pesaingnya.
Pencapaian prestasi Elsa pun diharapkan bisa menular kepada para peboling Indonesia lainnya untuk berprestasi.
Kepala pelatih tim nasional boling National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Waluyo berharap Elsa dapat melanjutkan tren emas tersebut di kejuaraan internasional selanjutnya.
Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan Waluyo di sela pertandingan.
Bagaimana dengan pencapaian satu medali emas paraboling di Asian Para Games 2018?
Hasil ini memang sudah sesuai ekspektasi karena dari awal memang kita menargetkan satu medali emas dan dari awal atlet andalan kita adalah Elsa.
Selain dari Elsa, apakah ada peluang dari nomor boling yang lainnya?
Yang lain, kita berharap kejutan khususnya dari nomor ganda ya. Kalau putra memang kita tidak memasang target khusus karena kami mengakui jam terbang mereka masih minim. Kalau Elsa kan jam terbangnya memang bagus karena dia sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan atlet normal.
Bagaimana evaluasi performa Elsa kali ini?
Performa Elsa udah top memang hari ini. Jadi, dibandingkan uji coba di Malaysia memang hasilnya lebih bagus hari ini. Waktu di Malaysia, Elsa ikut di kejuaraan Para Bowling World Tour 2018 pada Juli lalu dan dia berhasil dapat emas.
Dengan tercapainya medali emas dari Elsa, apakah ke depannya Elsa akan terus menjadi andalan bagi 'Merah Putih'?
Kami harapkan demikian. Karena Elsa itu sebetulnya baru bergabung bersama kami selama 9 bulan, sejak Januari lalu, selama ini ia hanya ikut turnamen-turnamen normal dan memang sering menang juga. Waktu 2016, Elsa juga turun pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Bandung, Jawa Barat, bukan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas).
Lantas, apa rencana ke depannya untuk Elsa?
Karena tenpin bowling belum dipertandingkan di Paralimpiade, maka incaran kami adalah ASEAN Para Games 2019 di Filipina. Saya yakin Elsa akan mendapat emas di sana. Karena itu, tetap berlatih buat Elsa dan saya minta kepada Elsa untuk mempertahankan tradisi emas di event-event selanjutnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved