Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MEMASUKI hari keempat penyelenggaraan Asian Para Games (APG) 2018, kontingen Indonesia mendapat tambahan medali dari cabang olahraga balap sepeda.
Satu medali perak dan tiga keping medali perunggu dipersembahkan para pembalap sepeda disabilitas 'Merah Putih' kala bertanding kemarin.
Satu medali perak berhasil disumbangkan pembalap sepeda Sugiyanti Sri dari nomor women's road race (B) setelah membukukan waktu 2 jam 25 menit 30,411 detik.
Atlet Malaysia Nur Azlia Syafinaz finis tercepat dalam waktu 2 jam 13 menit 28,777 detik dan berhasil merebut medali emas. Posisi ketiga dengan medali perunggu ditempati atlet Singapura, Emily Lee Seok Bee, yang finis dengan waktu 2 jam 25 menit 33,367 detik.
Medali perunggu untuk kontingen Indonesia disumbangkan Somantri dari nomor road race putra (H4-5). Dengan kesuksesan tersebut, dia telah mempersembahkan dua medali perunggu bagi Indonesia. Sehari sebelumnya, dia menyabet perunggu pada nomor time trial putra (H4-5).
"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan kuda besi saya. Semoga ini yang terbaik untuk bangsa dan negara. Terima kasih," ucap Somantri.
Di sisi lain, Ni Kadek juga menyumbangkan perunggu dari nomor road race putri (H2-4). Ni Kadek Karyadewi mencatatkan waktu tercepat ketiga terbaik dengan 1 jam 29 menit 53,338 detik. Ni Kadek kalah dari atlet Korea Selatan, Doyean Lee dan Hyun Wang Kea, yang memborong emas dan perak.
Perunggu terakhir kali ini diraih Losu Marthen dari nomor men's road race (C5). Losu finis di posisi ketiga dalam waktu 2 jam 18 menit 58,378 detik, kalah dari pembalap Malaysia Zuhairie dan Lai Shanzang dari Tiongkok.
Berpeluang raih emas
Pecatur Indonesia Simanja Nasip Farta yang turun di kelas standar perorangan PI (disabilitas daksa) meme-nangi babak keenam dengan sekakmat mengalahkan pecatur Filipina Angot Cheryl.
Dengan kemenangan di babak keenam yang berlangsung di GOR Cempaka Putih Jakarta, kemarin, semakin membuka peluang Simanja Nasip Farta untuk memperoleh medali emas.
Hingga babak keenam, Simanja. pecatur kelahiran 8 Maret 1972, berhasil meraih 5,5 poin. Dia pun memimpin di kelas disabilitas daksa.
"Kalau Allah SWT mengizinkan, insya Allah besok mengibarkan Merah Putih. Semoga. Doakan ya," kata Simanja.
Selama menjalani pertandingan di ajang Asian Para Games 2018, menurut Simanja, lawan yang paling berat ialah pecatur India yang berpredikat grandmaster.
"Alhamdulillah Allah memberi saya kekuatan, saya menang. Lawan yang kedua terkeras adalah Vietnam, alhamdulillah lagi saya menang," kata Simanja.
Simanja menjadi unggulan Indonesia untuk meraih medali emas di kelas PI bersama dua pecatur lainnya yang dinilai berpeluang besar memperoleh emas.
Kedua pecatur yang berpeluang emas tersebut ialah Hendi Wirawan di kelas VI-B1 (disabilitas netra total) pria dan Debi Ariesta di kelas yang sama untuk kategori perempuan.
Sejauh ini, posisi Indonesia masih cukup memimpin di kelas VI (netra) dan berpeluang besar emas di tiga kelas tersebut. Pecatur Filipina menjadi pesaing utama Indonesia. (Ant/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved