Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ATLET-ATLET difabel cabang olahraga tenis meja berhasil menambah pundi-pundi medali bagi kontingen Merah Putih di multiajang Asian Paragames 2018.
Dengan torehan satu emas yang diraih David Jacobs di kelas 10 tunggal putra dan satu perunggu dari Hidayat Rahmat di kelas 6 tunggal putra dalam pertandingan yang berlangsung Selasa (9/10) di Ecovention Ancol, tim tenis meja menambah koleksi medali Merah Putih.
Tambahan medali itu kian meningkatkan posisi Indonesia di klasemen sementara. Kini, kontingen Merah Putih bertengger di posisi enam klasemen sementara dengan torehan 8 emas, 13 perak, dan 18 perunggu.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berharap, prestasi tersebut dapat menular pada nomor ganda yang akan bertanding pada hari ini.
"Selain 1 emas dan 1 perunggu, sebelumnya paratenis (meja) juga sudah mendapat 1 perak dan 1 perunggu, semoga hasil ini bisa memotivasi atlet lain, baik dari tenis meja maupun cabang lain untuk menambahkan pundi-pundi medali bagi Indonesia. Sekali lagi saya ucapkan selamat untuk kontingen paratenis meja," ujar Imam saat konferensi pers usai pertandingan.
Pada hari keempat perhelatan APG 2018, kontingen para tenis meja memang berpeluang menambah koleksi emas bagi Merah Putih. Sesuai target awal, sektor ganda putra kelas 10 juga menjadi andalan.
Adalah pasangan David dan Komet Akbar yang akan bersaing memperebutkan emas kali ini. Setelah merebut emas di nomor tunggal putra kelas 10, David akan kembali mewakili Indonesia di kelas 10 ganda putra bersama Akbar.
Menurut David, langkah Indonesia menjadi lebih mudah dengan absennya rival terberat Tiongkok.
"Besok (hari ini) adalah hari terakhir saya main dan di ganda itu pakainya sistem gugur sehingga kami harus benar-benar fokus dan konsentrasi. Setelah meraih emas di nomor tunggal putra sata juga ingin mendapatkan yang terbaik di ganda putra, apalahi karena Tiongkok engga tampil sehingga ini menjadi kesempatan bagi kami," ujar David.
"Meskipun kami tak boleh lengah juga karena Korea Selatan, Thailand dan Malaysia yang lumayan bagus. Tapi, saya dan AKbar itu pasangan lama, kami sudah bermain sejak 2011 sehingga kami pastinya mau tampil lebih fokus dan tampil lebih baik," tambah David.
Pasangan David/Akbar akan menghadapi lawan mereka asal Thailand, Sillapakong Bunpot/Uthaisar Chanyut. Akbar pun mengaku sudah siap menghadapi lawan-lawan mereka.
"Emas yang diraih David jelas memotivasi kami berdua untuk menambah prestasi buat Indonesia. Tapi, tentu kita tidak boleh jumawa juga, harus berupaya memenangkan satu per satu pertandingan apalagi besok langsung dari perempat final sampai final selama satu hari penuh," kata atlet peringkat 22 dunia tersebut. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved