Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEBAGAI penyandang disabilitas, buat saya modalnya ialah keberanian. Berani tampil di depan umum, di lingkungan masyarakat. Saya pikir kalau saya minder, saya enggak bisa bergaul, malu, toh saya ngga akan berubah, gini-gini aja. Jadi, modalnya nekat dan berani.
Tertarik dengan panahan pada 2010, saat saya nonton anak-anak latihan di daerah saya (Kalimantan), lantas ingin nyoba dan penasaran. Sampai akhirnya 2013 mulai bergabung dengan Pelatnas, ikut beberapa
pertandingan, dan waktu di Bandung ajang Paralimpiade Nasional 2016 berhasil mendapat tiga medali, yaitu dua emas dan satu perak. Asian Para Games 2018 ini untuk pertama kalinya saya turun di nomor compound W1 (duduk) dengan jarak 50 meter. Jadi, belum tahu lawan-lawan saya seperti apa, makanya enggak berani pasang target meskipun paling enggak dari tiga medali itu ada yang nyangkut.
Compound W1 ini lebih sulit karena kita ngga pakai hood, enggak pakai sixpack, jadi manual saja. Tingkat disabilitasnya pun lebih parah, ada kelemahan buat tangan. Meskipun sebelumnya saya di compound juga, tapi
open (terbuka) dan pakai alatnya komplit
.
Tapi, untuk persiapan sudah matang 100%. Latihan sudah dari enam bulan belakangan dan karena tuan rumah, jadi bisa mencoba lapangan lebih dulu, mempelajari karakter anginnya seperti apa. Dari segi teknik siap serta
untuk fisik kuncinya jaga kondisi dan kebugaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved