Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jokowi Ingin Target Meleset ke Atas

Rudy Polycarpus
28/9/2018 07:45
Jokowi Ingin Target Meleset ke Atas
TINJAU PELATNAS ASIAN PARA GAMES: Presiden Joko Widodo dengan didampingi Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari (kiri), CdM Asian Para Games 2018 Arminsyah (kedua dari kanan), dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki (tengah) meninjau pelatnas bola vo(MI/RAMDANI)

PRESIDEN Joko Widodo menargetkan kontingen Indonesia masuk peringkat delapan besar dalam pesta olahraga penyandang disabilitas se-Asia atau Asian Para Games 2018 di Jakarta, 6-13 Oktober mendatang. Menurutnya, target itu tak berlebihan dan yakin bisa dipenuhi.

"Kita berharap bahwa dalam Asian Para Games 2018 ini, Indonesia bisa masuk delapan besar, target saya delapan besar," kata Presiden Jokowi seusai meninjau latihan tim voli duduk di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin.

Jokowi menambahkan, meleset dari target tak jadi masalah. "Tidak masuk delapan besar enggak apa-apa, empat besar enggak apa-apa. Keplesetnya jangan ke bawah, tapi ke atas," ujarnya.

Presiden mengatakan telah meninjau latihan para atlet Indonesia untuk memantau kesiapan sekaligus memberikan semangat kepada mereka.

Sebelumnya, dia juga melihat tim bulu tangkis dan menembak berlatih. Menurutnya, para atlet terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik buat 'Merah Putih'.

Untuk menambah energi dan semangat kontingen, Presiden pun kembali menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan bonus yang sama dengan para atlet yang berprestasi di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang lalu. Saat itu, peraih medali emas perorangan mendapatkan Rp1,5 miliar, emas ganda Rp1 miliar per orang, dan emas beregu Rp750 juta per orang tanpa dipotong pajak. Penyumbang perak memperoleh Rp500 juta dan perunggu Rp250 juta.

Bonus bagi pelatih yang atlet asuh-annya mendulang emas ialah Rp450 juta, perak Rp150 juta, dan perunggu Rp75 juta. Pun dengan asisten pelatih, Rp300 juta untuk emas, Rp100 juta untuk perak, dan perunggu Rp50 juta.

Para atlet yang mengharumkan nama Indonesia juga mendapat keistimewaan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai BUMN. "Sudah saya sampaikan bonus tidak ada perbedaan, sama. Kesempatan masuk PNS dan BUMN juga sama," tandas Presiden.

Menpora Imam Nahrawi menyuarakan keyakinannya bahwa Kontingen Indonesia akan mampu bicara banyak di Asian Para Games 2018. Mereka berpeluang besar mengikuti jejak para atlet Asian Games 2018, yang awalnya diberi target masuk 10 besar, tetapi berhasil bercokol di peringkat empat.

"Kita berharap peringkat kita naik dari sembilan menjadi tujuh besar dengan perolehan 16-19 medali dari 18 cabang olahraga," tutur Imam.

Pada Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia menempati posisi kesembilan dengan raihan 9 medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Juara umum disabet Tiongkok. Thailand bertengger di peringkat enam dan Malaysia di urutan ketujuh.

Para atlet pun berharap dukungan langsung dari masyarakat. "Kami sangat butuh dukungan, apalagi kita bermain di rumah sendiri. Dukungan masyarakat di lokasi pertandingan sangat kami harapkan," ujar pemain voli duduk, Nina Gusmita.

Ia ingin dukungan rakyat Indonesia sama seperti di Asian Games 2018 yang memang luar biasa besar. "Kami ingin seperti mereka untuk memberikan yang terbaik di hadapan rakyat banyak."

Persiapan pembukaan

Persiapan perhelatan Asian Para Games 2018 pun terus dimatangkan, termasuk untuk upacara pembukaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Media Indonesia dan sejumlah media lain tadi malam diberi kesempatan untuk mengintip sekitar 5 menit persiapan pembukaan. Tampak terbentang panggung besar berbentuk ombak.

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari mengatakan pembukaan nanti akan melibatkan 1.500 penari dan penyanyi. Berbeda dengan saat Asian Games yang berkonsep pegunungan, pembukaan Asian Para Games menonjolkan keragaman laut Indonesia.

"Kita ingin Asian Games dan Asian Para Games menampilkan kekayaan Indonesia. Dalam keberagaman kita punya ideologi yang luar biasa, yakni Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna inklusif bagi disabilitas. Itulah sebabnya kita melibatkan saudara kita penyandang disabilitas kurang lebih berjumlah 40 orang," ucap Okto. (RuL/Ant/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik