Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PANITIA Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) menggelar pelatihan untuk relawan yang akan bertugas pada 6-13 Oktober mendatang.
Pelatihan itu dilangsungkan di Universitas Nasional (Unas), Jakarta selama empat hari mulai Senin (17/9). Ada dua materi yang diajarkan, pertama soal komunikasi umum dengan penyandang disabilitas dan kedua, mengenai tugas kerja di masing-masing divisi.
"Pada Kamis (20/9), pelatihan diadakan di dua tempat. Sebagian di Unas dan sebagian lagi di London School of Public Relations, Jakarta. Itu pelatihan yang akan diikuti juga oleh relawan dari luar kota dan luar negeri serta yang juga menyandang disabilitas. Secara total, ada 7.500 relawan yang ikut pelatihan," kata Wakil Direktur Divisi Legal & HR Volunteer Inapgoc Rezza Dwi Brammadita kepada Media Indonesia.
Rezza menambahkan materi mengenai komunikasi umum dengan penyandang disabilitas merupakan hal yang paling penting bagi relawan ketika bertugas di Asian Para Games.
Materi tersebut diajarkan langsung oleh para difabel yang didatangkan oleh Pertamina Traning & Consulting. Setidaknya ada 20 pemateri dari organisasi itu yang dilibatkan dalam pelatihan.
Adapun sebagian besar para relawan merupakan kalangan milenial yang rata-rata masih kuliah. Rezza mengatakan juga ada 379 relawan yang berkebutuhan khusus dan akan ditempatkan sesuai dengan divisi yang dirasa sesuai dengan kemampuan mereka.
"Misal, ada yang tuna netra, mereka tidak mungkin diminta tangani hal yang butuh komunikasi cepat. Jadi, nanti ditempatkan di bagian admin," pungkas Rezza. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved