Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMBALAP Moto2 asal Italia Romano Fenati, Senin (10/9), meminta maaf atas aksinya setelah dia dipecat oleh tim Marinelli Sipers karena memencet tuas rem motor rival Stefano Manzi di kecepatan 200 kilometer per jam di Grand Prix San Marino.
Pembalap berusia 22 tahun yang telah diskors dari dua Grand Prix dan terancam dakwaan kriminal mengatakan aksinya itu sangat memalukan.
Kedua pembalap tengah melaju kencang di Sirkuit Misano, Minggu (9/9) ketika Fenati mendekati Manzi dan memencet tuas rem Manzi. Hal itu menyebabkan Manzi kehilangan kendali sebelum bisa memulihkan diri.
Fenati melakukan aksi itu beberapa saat setelah Manzi menyebabkan dirinya keluar jalur.
"Saya meminta maaf kepada dunia olahraga. Pagi ini, saya merasa berada dalam mimpi buruk," ungkap Fenati.
"Saya membuat aksi yang memalukan. Saya bukan seorang pria. Seorang pria akan menyelesaikan laga dan kemudian menyelesaikan insiden itu dengan menghubungi direktur balapan."
"Saya seharusnya tidak bereaksi terhadap provokasi. Hal itu hanya menghadirkan citra buruk bagi saya dan olahraga ini," imbuhnya.
"Sepanjang karier saya, saya selalu membalap dengan baik. Tahun lalu, saya merupakan salah satu pembalap yang tidak terkena hukuman. Saya tidak pernah membahayakan nyawa orang lain."
"Namun, saya mengakui, saya memiliki karekter impulsif. tetapi, saya tidak pernah ingin membahayakan pembalap lain. Saya hanya ingin dia mengerti bahwa aksinya berbahaya dan saya bisa melakukan hal yang sama."
"Saya meminta maaf kepada semua orang. Kini, saya punya waktu untuk merefleksikan aksi saya," tegasnya. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved