Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELAMA perhelatan olahraga terbesar Asia ke-18, kesibukan Friska Fradania meningkat. Tiada hari untuk beristirahat selama berlangsungnya Asian Games 2018.
Dari hari ke hari, Friska mengemban tugas untuk mendampingi dan membantu para atlet dan ofisial asing dari negara peserta Asian Games 2018.
Dengan kemampuan bahasa Inggris yang cukup fasih, Friska harus siaga untuk mendampingi dan membantu para atlet dan ofisial selama pelaksanaan Asian Games 2018 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, dan Jakarta Convention Center (JCC).
Saat Media Indonesia berada di JCC, Friska yang mengenakan kerudung itu tengah berbicara dengan para tamu asingnya. Gadis yang bertubuh mungil itu tampak kontras berada di tengah empat pria bertubuh tinggi dan berkulit gelap itu.
Tak hanya itu, dengan terus berkomunikasi dengan bahasa Inggris, Friska memberikan penjelasan kepada lima pria asing tersebut. Ternyata gadis berwajah manis asal Blitar, Jawa Timur, mendapat tugas sebagai interpreter atau penerjemah.
Namun, kehadiran Friska selama di kawasan GBK dan JCC bukanlah menjadi sukarelawan yang ditunjuk pihak Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 atau Inasgoc.
"Saya bekerja secara personal. Jadi, bukan volunteer dan bukan dari kontingen, melainkan direkrut langsung oleh media partner perusahaan Canon dari Sri Lanka," ucap Friska.
"Mereka (orang asing) adalah fotografer. Jadi, kan pasti banyak wajah yang tertangkap kamera. Tugas saya menanyakan dan meminta izin kepada yang bersangkutan untuk menggunakan fotonya." tutur Friska.
Sebelum menjalani profesi yang sekarang, gadis lulusan Sastra Inggris Universitas Negeri Malang itu berpengalaman sebagai penerjemah paruh waktu secara daring.
Selama berlangsung Asian Games 2018, Friska bekerja dengan sistem kontrak. Jam kerjanya cukup padat bahkan hingga malam hari.
"Kalau masalah gaji, ya alhamdulillah cukup, bisa di kisaran Rp10 juta. Terutama karena akomodasi penginapan sudah ditanggung sepenuhnya oleh klien." ujar Friska.
Di lain pihak, pimpinan media partner Canon dari Sri Lanka, Shezrijunaid, mengatakan bahwa mereka merasa sangat terbantu dengan kehadiran Friska. (Zen/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved