Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Bersiap Unjuk Gigi di Negeri Sendiri

Rul/R-1
03/9/2018 05:15
Bersiap Unjuk Gigi di Negeri Sendiri
(AFP)

UNTUK pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, seorang atlet putri meraih gelar pemain terbaik (most valuable player). Sejarah itu ditorehkan perenang putri Jepang Rikako Ikee atas prestasinya di Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

Dewan Olimpiade Asia (OCA) memilih Ikee karena pencapaian gemilang perenang berusia 18 tahun itu. Penghargaan itu diberikan OCA dalam acara OCA MVP Awards Asian Games 2018, di Main Press Centre, JCC, Jakarta, kemarin.

Dari delapan nomor renang yang diikuti, Ikee meraih delapan medali, yaitu enam emas dan dua perak. Emas diraih Ikee di nomor 50 meter dan 100 meter gaya bebas, 50 dan 10 meter gaya kupu-kupu, serta 4 x 100 meter gaya bebas estafet dan 4x 100 meter gaya ganti estafeti. Perak didapat di nomor 4 x 200 meter gaya bebas dan 4x 100 meter gaya ganti campuran. Dengan raihan enam emas, Ikee menjadi atlet dengan raihan emas terbanyak dalam satu edisi Asian Games.

Raihan enam emas dan dua perak dilengkapi Ikee dengan torehan enam rekor Asian Games. Rekor dibuat Ikee di 50 meter gaya bebas dengan catatan waktu 24,53 detik, 100 meter gaya bebas (53,27 detik), 50 meter gaya kupu-kupu (25,55 detik), 100 meter gaya kupu-kupu (56,30 detik), 4 x 100 gaya bebas estafet (3 menit 36,52 detik), dan 4 x 100 meter gaya campuran estafet (3 menit 54,73 detik).

"Saya terkejut karena untuk pertama kalinya saya terpilih sebagai MVP. Terima kasih banyak, saya merasa sangat bahagia atas pencapaian ini. Ini merupakan penghargaan yang luar biasa bagi saya, sebetulnya saya sangat terkejut dengan ini semua, tetapi saya sangat berterima kasih atas perhatian semua," ujar Ikee yang berhak atas hadiah uang US$50 ribu.

Pencapaian di Asian Games 2018 semakin memotivasi Ikee untuk tampil lebih baik di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Itu akan menjadi Olimpiade kedua atlet kelahiran Edogawa, Tokyo, tersebut setelah turut tampil di Olimpiade Rio 2016.

Ketika tampil di negaranya sendiri, Ikke kian kuat bertekad ingin menyumbang prestasi bagi tanah kelahirannya. Itu bukan hal mustahil yang bisa dilakukan Ikee. Dua tahun lagi, saat usianya menginjak 20 tahun, kemampuan Ikee dipastikan akan meningkat.

Tampil di negara sendiri pada Olimpiade 2020 akan menjadi motivasi Ikee untuk berlatih lebih giat. Prestasi terbaik akan diberikan Ikee untuk negaranya di pesta olahraga terbesar di dunia pada 2020 mendatang.

"Ke depan akan ada Olimpiade dan saat itu saya (Jepang) akan menjadi tuan rumah. Saya akan latihan terus mungkin untuk jangka waktu pendek dan panjang. Yang pasti saya harus tahu apa yang saya lakukan. Saya ingin memberikan upaya terbaik agar bisa memberikan prestasi terbaik untuk negeri," pungkasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya