Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KESUKSESAN Indonesia dalam menggelar Asian Games 2018 mendapat pujian dari berbagai kalangan. Apalagi kesuksesan penyelenggaraan itu dibarengi pula dengan prestasi.
Kontingen Indonesia berhasil menempati posisi keempat dengan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, dari target semula yang hanya membidik posisi 10 besar dengan 16 medali emas. Untuk itu, Ketua kontingen Indonesia (CdM) Syafruddin meminta para atlet Indonesia untuk mempertahankan prestasi tersebut.
Pasalnya ada dua multiajang terdekat yang akan mereka ikuti, yakni SEA Games Filipina 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya minta prestasi ini dipertahankan karena ada dua multiajang terdekat yang akan kita hadapi," kata Syafruddin di Jakarta, kemarin.
Saat menanggapi permintaan Syafruddin, atlet pencak silat Hanifan mengaku optimistis mampu mempertahankan performa terbaik. "Kami optimistis bisa mempertahankan dan menjadi lebih baik di tingkat dunia."
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal OCA Husain Al Musallam mengatakan ada banyak tantangan yang telah menanti mereka di pesta Asian Games berikutnya, di Hangzhou, Tiongkok, pada 2022 mendatang. Pasalnya tahun penyelenggaraan Asian Games akan berbarengan dengan dua ajang besar lain, yaitu Olimpiade Musim Dingin di Beijing, Tiongkok, dan Piala Dunia Doha 2022 di Qatar.
Husain pun mengungkapkan pendapatnya terhadap penyelenggaraan Asian Games di Indonesia. Menurut dia, antusiasme masyarakat di Jakarta dan Palembang sangat besar. Meski demikian, hal itu masih belum cukup untuk mendukung Indonesia menggelar Olimpiade.
"Asian Games sangat menyenangkan masyarakat di sini, apalagi anak-anak mereka terlihat sangat menikmatinya dan bahkan menginginkan Asian Games diadakan lebih lama. Tapi, Olimpiade punya konsep berbeda."
Husain menjelaskan, jika dibandingkan dengan Asian Games yang diikuti 45 negara peserta, partisipan di Olimpiade akan jauh lebih besar. Sebanyak 206 negara yang merupakan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan bersaing sehingga tak semua atlet bisa mengikuti pesta olahraga berkelas dunia itu.
"Asian Games itu menarik untuk atlet-atlet muda, tetapi di Olimpiade akan ada 206 negara yang bersaing sehingga jumlah atlet dan venue pun akan dibatasi. Indonesia telah mengumumkan mereka siap untuk menjadi kandidat sehingga kami akan mendukung," ujar Husein.
Tugas terakhir
Wakil Dewan Kehormatan Dewan Olimpiade Asia (OCA) Wei Jizhong menyebut tugas Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games belum selesai. Tugas terakhir yang harus diselesaikan ialah mengantar kepulangan atlet dan offisial hingga kembali ke negara masing-masing.
"Pertandingan memang sudah selesai, tetapi kesuksesan terakhir itu justru ada saat setelah upacara penutupan. Bagaimana departemen transportasi bisa mengembalikan seluruh peserta dengan cepat. Kami akan sangat menantikan hasilnya," ujar Wei.
Wei mengakui perhelatan Asian Games awalnya mendapat banyak masalah. Meski demikian, seiring dengan berjalannya waktu, Wei pastikan tak ada masalah. "Bahkan, menurut saya, Asian Games kali ini lebih baik jika dibandingkan dengan yang kami ekspektasikan." (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved