Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Tim Bridge Indonesia Gagal Capai Target

Budi Ernanto
01/9/2018 18:35
Tim Bridge Indonesia Gagal Capai Target
( ANTARA FOTO/INASGOC/Andry Prasetyo)

CABANG olahraga bridge tidak mampu memberikan satu pun medali emas untuk Indonesia di Asian Games 2018. Meski meraih hasil terbaik dalam beberapa kali turnamen internasional yang jadi persiapan menuju Asian Games, para atlet bridge Indonesia hanya bisa menyumbangkan empat medali perunggu.

Peraih juara tiga, merupakan atlet yang bermain di nomor pasangan putra, pasangan campuran, tim campuran, dan tim supermixed. Padahal, seperti yang telah disampaikan Ketua Umum Gabungan Asosisasi Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi), pihaknya menargetkan dua medali emas dari Asian Games.

"Saya selaku Ketua Umum Gabsi dan yang juga manajer tim bridge Indonesia, mohon maaf kepada pemerintah, KONI, Komandan Kontingen Tim Indonesia, Panitia Penyelenggara Asia Games 2018 (Inasgoc), dan masyarakat Indonesia yang mengharapkan kami dapat yang terbaik. Saya tidak ingin beralasan apa pun. Saya gagal. Saya yang paling bertanggung jawab atas kegagalan ini," kata Ekawahyu dalam keterangannya setelah seluruh laga final bridge di JI Expo, Jakarta, Sabtu (31/8) berakhir.

Ekawahyu menambahkan, peluang Indonesia untuk mendapat medali emas sebenarnya sangat besar di nomor beregu. Namun, ada kesalahan yang dilakukannya, yakni mengganti pemain yang sudah bisa menempatkan posisi Indonesia di puncak klasemen sementara.

"Saya memilih mengistirahatkan pemain agar bisa ke final karena berpikir Indonesia sudah sulit dikejar. Tapi, jadinya justru kalah telak oleh tim papan bawah," kata Ekawahyu lagi. "Sementara di nomor pasangan, merupakan kategori yang sulit diprediksi, siapa pun bisa menang," sambungnya.

Salah satu pemain Indonesia yang turun di nomor pasangan campuran, Taufik Gautama Asbi, mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya kurang beruntung kali ini.

"Kekurangan kita, ialah para lawan di Asian Games juga sudah sangat lama berlatih di luar negeri. Sementara kami baru satu tahun terakhir," ujar dia.

Kapten tim pasangan putra Kamto mengatakan bridge merupakan olahraga yang unik karena hasil pertandingan pasti sulit ditebak. Siapa pun yang datang ke Asian Games juga bisa menjadi juara karena seluruh atlet merupakan yang terbaik dari negaranya masing-masing.

"Ada masalah, katakan lah salah prediksi sejak penyisihan. Kami minta maaf dan berjanji akan lebih baik ke depannya," kata Kamto. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik