Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PELATIH Tim Nasional Sepak Takraw Indonesia, Asry Syam, menilai kekuatan mental menjadi faktor penentu kemenangan timnas atas Jepang dalam pertandingan babak final nomor quadran putra.
"Faktor mental itu sangat penting di Sepak Takraw. Jepang sudah paham kalau faktor ini jadi kelemahan anak-anak," tutur Asry dalam konferensi pers di Ranau Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (1/9).
Menurut pelatih yang berasal dari Gorontalo itu, permainan Jepang pada set pertama jelas memperlihatkan tekanan kepada para pemain timnas. Hal itu menyebabkan timnas putra mengalami kekalahan pada set pertama dengan skor 15-21.
"Jepang melakukan tekanan-tekanan di set pertama, tujuannya menjatuhkan mental pemain. Kita lengah dan kehilangan kesempatan mengejar," kata Asry menjelaskan.
Mengetahui strategi yang digunakan oleh pelatih Jepang Yoshitaka Iida tersebut, Asry pun mengubah strategi permainan pada set kedua yang berbuah pada kemenangan hingga set ketiga, yaitu 21-14 dan 21-16.
Meski berhasil memenangkan pertandingan, namun Asry tetap memuji teknik permainan tim Samurai yang dinilai sarat dengan serangan-serangan akurat.
"Permainan mereka bagus, umpan dan akurasi mereka jitu. Kami sempat kewalahan di awal," kata dia.
Hari ini Timnas Putra Indonesia berhasil memperoleh medali emas Asian Games 2018 setelah menumbangkan Jepang melalui pertandingan sengit pada babak final nomor quadran dengan skor akhir 2-1.
Pada pertandingan nomor terakhir ini, timnas memperoleh dua medali perunggu, satu perak, dan satu emas, dan satu medali perunggu yang
diperoleh timnas putri dari nomor quadran.
Dengan hasil tersebut, timnas sepak takraw berhasil memperoleh lima medali pada perhelatan Asian Games 2018. (Ant/Bhm/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved