Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
JULUKANNYA cukup sangar. ‘Macan Asia’. Julukan itu disematkan kepada Hendrik Brock alias Hendra Gunawan dan pembalap sepeda seangkatannya lantaran saking seringnya menguasai berbagai lomba balap sepeda baik tingkat nasional maupun internasional.
“Tapi untuk tingkat dunia, belum. Baru sebatas di Asia dan ASEAN,” kata pria Indo-Jerman yang berganti nama menjadi Hendra Gunawan itu kepada wartawan saat ditemui di rumahnya di Gang Rawasalak RW 07, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (30/8).
Di era 1960-an, nama Hendra Gunawan memang begitu populer di kalangan atlet sepeda. Peraih tiga medali emas pada ajang Asian Games 1962 di Jakarta itu dikenal gigih saat bertarung.
Saat berbincang di salah satu ruangan di rumahnya yang sederhana, Hendra yang sekarang mengalami keterbatasan penglihatan karena didiagnosis menderita glaukoma itu mengaku sedih. Namun, bukan sakit glukoma yang membuat pria kelahiran Sukabumi, 27 Maret 1941 itu terluka, melainkan kegagalan para pembalap Indonesia meraih medali emas di negara sendiri.
Meski tidak bisa menyaksikan layaknya orang yang sehat, pria berusia 77 tahun itu tetap antusias menyimak pertandingan cabang olahraga yang melambungkan namanya itu di Asian Games 2018. Dia berharap ada penerus diri di Asian Games.
Tidak perlu tiga medali emas seperti dirinya di Asian Games 1962 Jakarta. Cukup satu emas. Sayangnya, harapan Hendra tinggal harapan. Tidak ada satu pun pembalap Indonesia yang mampu meraih emas meski dukungan mengalir deras.
“Harusnya Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang jadi momen untuk mengembalikan lagi kejayaan Indonesia di cabang olahraga balap sepeda. Apalagi kita bermain di negara sendiri,” cetus Hendra yang memboyong tiga medali emas dari nomor perorangan individual road race 190 kilometer, team time trial 100 km, dan team road race 190 km pada Asian Games 1962.
“Dulu itu tidak ada janji bonus dari pemerintah. Saya berjuang hanya berbekal rasa nasionalisme dan kebanggaan mewakili Indonesia. Semua penghargaan yang pernah saya dapat masih saya simpan,” ucapnya. (BB/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved