Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pesepeda Indonesia Harus Perbanyak Jam Terbang

Budi Ernanto
30/8/2018 20:20
Pesepeda Indonesia Harus Perbanyak Jam Terbang
(MI/RAMDANI)

INDONESIA belum memiliki satu pun medali dari cabang olahraga balap sepeda trek di Asian Games 2018. Pada dua babak final nomor 3.000 pursuit perorangan putri dan omnium perorangan putra, para pesepeda Indonesia gagal merebut medali emas.

Ayustina Delia Priatna kalah ketika di babak perebutan medali perunggu di Velodrome, Jakarta, pada Kamis (30/8). Dia dikalahkan Ting Ying Huang, wakil Taiwan yang finis 3 menit 45,449 detik. Sementara Ayustina, 3 menit 49,960 detik. Kemudian, Nandra Eko Wahyudi juga tidak tampil impresif di nomor omnium perorangan putra. Di sesi pertama (scratch race), dia finis di urutan ke-17 dari 18 pesepeda atau hanya memperoleh delapan poin. Sesi berikutnya, dia hanya memperoleh 12 poin karena finis di urutan ke-15.

Nandra bisa memperoleh 30 poin di sesi ketiga karena dia tereliminasi setelah balapan menyisakan enam pesepeda. Eiya Hashimoto dari Jepang berhasil menjadi pesepeda satu-satunya yang tidak keluar dari babak eliminasi itu. Di babak terakhir, finis di urutan ke-10 hanya membuat Nandra bertengger di peringkat ke-14.

Menurut pelatih trek Indonesia Samai, nomor yang diikuti oleh Ayustina dan Nandra memang tidak memiliki peluang yang besar untuk bisa dijadikan penyumbang medali emas. “Nomor omnium, peluangnya 50:50 dan begitu juga dengan pursuit,” kata dia.

“Kendala untuk target medali, ialah butuh proses yang panjang supaya bisa menyiapkan pesepeda kita mampu bersaing. Indonesia baru bersiap selama dua tahun. Lawan-lawan di Asian Games sudah puluhan tahun,” jelas Samai.

Apalagi, lanjut dia, ajang uji coba yang dijadikan persiapan untuk Asian Games tahun ini hanya dua kali. Pertama, pada Januari di Malaysia dengan mengikuti kejuaraan dunia. Kemudian, pada bulan lalu di Piala Tiongkok.

“Kita juga tidak punya strategi. Sementara ini hanya bisa analisis power dan speed. Kita belum jago soal teknik dan finishing. Harusnya ada banyak kejuaraan di Indonesia, dibikin seri untuk junior dan senior. Kemudian ya infrastruktur juga harus bagus,” pungkas Samai. (OL-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik