Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Asian Games Sebagai Momentum Kebangkitan

Nurul Fadillah
29/8/2018 20:36
Asian Games Sebagai Momentum Kebangkitan
(MI/Rommy)

MESKIPUN Indonesia sukses mencapai target di Asian Games 2018, tak sepatutnya pencapaian kali ini dirayakan terlalu berlebihan. Menilik prestasi yang diraih di Asian Games 2018, pundi-pundi emas Indonesia mayoritasi diraih dicabang olahraga non-Olimpik.

Dari total 30 emas, 22 perak, dan 36 perunggu, pencak silat menjadi penyumbang medali terbanyak dengan torehan 14 emas. Adapun di cabang olahraga Olimpiade, Indonesia hanya berjaya di empat cabang olahraga, yakni 1 emas di kelas 62 kg angkat besi, 1 emas di nomor LM8 putra, 1 emas di ganda campuran tenis, dan 2 emas di tunggal putra dan ganda putra bulu tangkis Indonesia.

Meski demikian, prestasi Indonesia di Asian Games 2018 seharusnya bisa menjadi cambuk bagi kontingen Merah Putih untuk terpacu meraih prestasi yang lebih tinggi di tingkat internasional. Pencapaian ini menjadi motivasi sekaligus modal untuk kembali mencetak sejarah di level Olimpiade Tokyo 2020 atau pun ASian Games Hangzhou 2022.

Chef de Mission Kontingen Indonesia, Komjen (Purn) Syafruddin mengatakan, Asian Games 2018 harus menjadi momentum kebangkitan olahraga nasional Indonesia.

"Meskipun status saya sebagai CdM berakhir 2 September nanti, saya ingin menyampaikan kepada seluruh stakeholder olahraga, khsuus Kemenpora, KONI, KOI dan pimpinan cabang olahraga agar tolong apa yang dihasilkan di Asian Games ini dijaga betul. Tolong rawat dan beri perhatian khusus kepada para atlet yang sudah maupun yang akan berprestasi agar mereka dapat melanjutkan tradisi prestasi ini, tidak hanya di SEA Games Manila 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020 nanti," ujar Syafruddin saat konferensi pers di Main PRess Centre, JCC, Senayan, Rabu (29/8).

Syafruddin mengatakan, sejauh ini, mayoritas cabang olahraga berhasil mencapai target prestasi yang sudah dibebankan kepada mereka. Meskipun ada beberapa cabor yang belum berhasil memenuhi ekspektasi.

"Meskipun gagal meraih emas, mereka juga memberi sumbangsih medali sehingga engga masalah. Bahkan, adanya kejutan-kejutan dari beberapa cabor yang melebihi ekpektasi patut diapresiasi, seperti silat, sepeda, panjat tebing, itu mengejutkan karena walaupun memang ditarget emas tetapi mereka bisa mendapat yang lebih daripada ekpektasi," lanjutnya.

Tiga hari menjelang berakhirnya perhelatan Asian Games 2018, 2 September mendatang, Kontingen Indonesia tampaknya belum menyerah untuk menambah koleksi emas atau pun medali. Menurut Syafruddin, 2 sampai 3 emas berpeluang diraih di hari-hari terakhir.

"Mudah-mudahan emas Indonesi atak berhenti di angka 30 dan bisa tambah 2-3 emas, diharapkan di bridge yang berakhir tanggal 1 September nanti. Kemudian di dayung masih ada (kano/kayak), dan masih ada olahraga air yang tengah berlangsung siapa tahu ada kejutan medali, seperti polo air," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya