Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Gagal Meraih Emas, Atlet Voli Pantai Indonesia Tetap Dianggap Pahlawan

Yose Hendra/Baharman
28/8/2018 19:15
Gagal Meraih Emas, Atlet Voli Pantai Indonesia Tetap Dianggap Pahlawan
(ANTARA)

PERJUANGAN tim voli pantai Indonesia untuk merebut emas akhirnya dikandaskan tim voli Qatar pada partai final yang digelar di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (28/8).

Ade Chandra Rachmawan/Mohammad Ashfiya harus mengakui keunggulan tim Qatar, Cherif Younousse Samba/Ahmed Tijan Janko, dengan skor 0-2.

Dalam pertandingan itu, kedua tim bermain sangat ketat saat memetik poin. Pada set pertama yang berlangsung sekitar 20 menit, sempat terjadi kejar mengejar poin, terutama saat kedua tim sama-sama mendapat angka 20-20.

Rachmawan/Ashfiya berusaha untuk tetap tenang menghadapi serangan Qatar. Begitu pula sebaliknya, Samba/Janko dengan percaya diri berusaha mencuri poin jika tertinggal dari Indonesia. Namun, pada set pertama itu, keberuntungan belum milik Rachmawan/Ashfiya yang terpaksa tunduk 24-26 dari Qatar.

Demikian pula pada set kedua, tim voli pantai dua negara kembali menunjukkan kualitas permainan terbaik. Saling kejar poin juga terjadi sejak wasit meniup peluit memulai pertandingan hingga menjelang game point.

Saat angka di papan skor menunjukkan 20-17 untuk Qatar, seorang pemain Indonesia Ashfiya mengalami kram kaki, sehingga sempat terhenti sekitar 5 menit.

Kemudian setelah pertandingan kembali dilanjutkan, sayangnya gemuruh penonton yang memberi dukungan kepada Rachmanwan/Ashfiya tidak mampu menambah poin bagi pasangan Indonesia tersebut. Sebaliknya, tim Qatar memetik poin mengakhiri gim dengan skor 21-17.
Pertandingan final voli pantai tersebut sempat diguyur hujan dan angin kencang.

"Memang kaki saya kram karena sedikit tegang," ujar Ashfiya seusai pertandingan.

Dia menjelaskan, pada set pertama mereka mampu mengimbangi Qatar karena kondisi masih bagus. Namun, pada set kedua ia mengaku kondisinya mulai drop.

"Kita akui pukulan-pukulan tim Qatar sangat keras serta jangkauannya panjang," paparnya, sembari mengakui tim Qatar memang kelas dunia.

Menurutnya, upaya mengecoh Qatar dengan cara menempatkan bola pendek dan silang tak juga mampu meraih poin dari Qatar.

Sementara, pada pertandingan sebelumnya, tim voli putra Indonesia lainnya GilangRamadhan/Danangsyah berhasil menekuk tim China, Yang Li/Peng Gabo dengan skor 2-1. Dengan hasil itu, Indonesia pun berhasil mengantongi medali perunggu.

"Kemenangan itu merupakan dendam yang terbalas. Kita pernah kalah 0-2 saat di Thailand," katanya.

Sedangkan soal hujan, tambahnya, ada sedikit mengganggu tapi mereka berusaha untuk tetap fokus.

Sementara itu, pelatih voli pantai putra, Koko Prasetyo, mengatakan, perolehan kemenangan ini menjadi koreksi pribadi.

"Saya lihat Gilang/Danang bermain cukup berani ambil risiko sama halnya dengan Rachmawan/Ashfiya tetapi lemah di finishing," katanya.

Dia juga mengakui, tim Qatar lebih unggul dalam permainan serta postur tubuh.

"Selain jangkauan, postur tinggi memang berpengaruh," kata Ade menambahkan.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Komjen Pol (Purn) Imam Sudjarwo mengatakan, pemain sudah tampil maksimal mengeluarkan kemampuan terbaik.

"Qatar lebih bagus, tapi ini prestasi tertinggi kita selama Asian Games. Dapat tiga medali," ujarnya.

Bagaimana pun, Imam menegaskan, rasa bangganya kepada pemain yang meraih prestasi karena menjadi pahlawan di voli pantai. Ke depan, sebut Imam, masih banyak kejuaraan yang akan diikuti, sehingga pemain diminta untuk fokus latihan.

Dalam waktu dekat, katanya, pihaknya akan mengirim atlet voli pantai junior di Youth Olympic di Argentina. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik