Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TIM sepak takraw putra gagal menambah perolehan medali emas Indonesia, setelah dikalahkan regu Malaysia 1-2, pada laga final di Jakabaring Sport City, Palembang, Selasa (28/8).
Sebenarnya Indonesia sempat unggul dengan memenangi set pertama, 21-18. Bahkan di set kedua, medali emas seakan sudah berada dalam genggaman ketika unggul 17-12.
Namun, regu Malaysia perlahan-lahan mengejar, dan membalikkan kedudukan 20-19. Selanjutnya, tim Malaysia berhasil memenangi set kedua, dengan skor 22-20. Alhasil, kedudukan menjadi 1-1.
Pertandingan berlanjut hingga set ketiga, babak menentukan dalam merengkuh emas.
Jalannya set ketiga, kendali dipegang penuh pemain Malaysia. Nofrizal dkk, dibombardir oleh Mohammad Alan Alias. Pemain Malaysia bernomor punggung 5 ini menjadi bintang dalam laga tersebut.
Setiap libasannya seringkali membuahkan poin bagi Malaysia.
Kemenangan atas Indonesia di cabang olahraga sepak takraw, menjadi rengkuh emas ke 4 bagi Malaysia.
Sebaliknya, tim sepak takraw putra Indonesia gagal memberi emas ke-23 bagi Indonesia. Namun, patut disyukuri, sepak takraw putra telah berusaha keras dan menambah perak Indonesia menjadi 23 keping.
Salah seorang pemain Indonesia, Nofrizal, mengatakan, sudah berbuat terbaik untuk menggapai medali emas. Namun, dia mengaku, ada persoalan nonteknis yang tidak bisa diungkapkan dalam kekalahan ini.
"Ada lah yang bersifat nonteknis, tapi saya tidak bisa menyebutkannya," tukasnya.
Sementara bintang kemenangan Malaysia, Alan Alias mengatakan, kunci kemenangannya karena berkah dari Yang di Atas (Allah SWT).
Di samping itu, dia mengaku beberapa kali pernah berlaga dengan tim regu Indonesia dengan formasi pemain seperti dihadapinya dalam laga final ini.
Dengan begitu, dia sudah mengenal teknis dan pola permainan Indonesia. Namun, dia tetap memuji daya juang pemain Indonesia.
"Indonesia hebat. Pemainnya petarung," ujarnya.
Pelatih sepak takraw Malaysia Ahmad Abdullah Talib juga mengakui demikian. Baik Indonesia, maupun Malaysia, sama-sama hebat.
"Terima kasih kepada pemain yang tidak pernah putus asa. Sama dengan pemain Indonesia. Tapi disaat ujung, Indonesia mendahului. Tapi tekanan banyak atau beban, Malaysia ambil peluang," pungkas Talib. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved