Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
TIM panjat tebing Indonesia gagal mempertahankan tren positif di ajang seri kejuaraan panjat tebing dunia (IFSC World Cup) 2018 yang digelar di Tai'an, Tiongkok pada akhir pekan lalu. Jika pada seri sebelumnya di Chongqing, Tiongkok, Indonesia berhasil meraih satu emas, satu perak, dan satu perunggu, kali ini tim Merah Putih hanya mampu meraih dua perak dan satu perunggu.
Indonesia menurunkan 14 atlet di Tai'an. Di nomor speed world record perorangan putra, Indonesia menempatkan enam dari tujuh atlet yang berlaga. Sedang di nomor speed world record perorangan putri, empat dari tujuh atlet yang berlaga sukses menembus babak final.
Sementara itu, dua perak masing-masing dipersembahkan oleh Sabri di nomor speed world record perorangan putra dan Agustina Sari di nomor speed world record perorangan putri. Ada pun medali perunggu didapat dari Aries Susanti Rahayu juga dari nomor speed world record perorangan putri.
Menanggapi raihan medali di Tai’an ini, pelatih kepala timnas sport climbing Indonesia Caly Setiawan mengaku cukup puas. Menurut Caly perolehan medali ini bisa menjadi tolok ukur kesiapan menghadapi Asian Games yang semakin dekat.
“Dari sembilan medali yang tersedia di tiga seri kejuaraan dunia yang kita ikuti, kita berhasil membawa pulang tujuh medali. Ini cukup bagus bagi atlet dan juga tim,” terang Caly. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved