Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYERANG muda Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe menyayangkan aksi suporter yang mencemooh sang pelatih kepala Unai Emery. Mantan pelatih Sevilla ini dinilai gagal memenuhi ekspektasi besar PSG pasca tersingkir dari Liga Champions Eropa tengah pekan lalu.
Emery datang ke ibukota Prancis pada 2016 dengan modal hattrick gelar di pentas Liga Europa bersama Sevilla. Akan tetapi, pelatih 46 tahun ini hanya mampu mempersembahkan dua gelar turnamen lokal yakni Piala Liga Prancis dan Piala Prancis pada 2017 lalu. Pencapaian minim bagi klub yang memiliki ambisi besar seperti PSG.
Musim ini saja, Les Parisiens --julukan PSG-- telah menggelontorkan dana hampir Rp7 triliun untuk mendatangkan Neymar dan Mbappe. Harapannya proyek Los Galacticos seperti halnya yang dilakukan Real Madrid dapat mengangkat prestasi PSG di Eropa.
Akan tetapi, realitas tidak selalu berbuah manis. PSG harus angkat koper di babak 16 besar karena kalah bersaing dengan Real Madrid.
"Jika mereka mencemooh Emery, seharusnya mereka juga mencemooh kami sebagai pemain karena kami kalah bersama-sama," kata Mbappe usai membawa timnya menang telak 5-0 atas Metz pada Sabtu (10/3) malam.
"Soal masa depannya, bukan saya yang memutuskan. Tapi sebenarnya saya selama ini bersama pelatih yang sangat bagus. Dia pelatih bagus," imbuhnya.
Pada laga melawan Metz, pemain 19 tahun ini menyumbangkan satu gol di masa perpanjangan waktu babak pertama. Gol tambahan lain dicetak oleh Thomas Meunier, dwigol Christopher Nkunku, dan ditutup oleh Thiago Silva. (Sat/goal/X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved