Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Honorarium Atlet Nasional Meningkat

Nurul Fadillah
21/1/2018 12:45
Honorarium Atlet Nasional Meningkat
(ANTARA/Mohammad Ayudha)

NILAI honorarium para atlet nasional Indonesia meng-alami peningkatan tahun ini. Dengan kenaikan tersebut, para atlet diharapkan termotivasi untuk lebih berprestasi lagi di ajang internasional.

Kepastian itu diambil setelah pengajuan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengenai standar biaya masukan lainnya (SBML) untuk honorarium atlet disetujui Kementerian Keuangan.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana mengungkapkan pembagian honorarium disesuaikan dengan empat level prestasi atlet, yakni atlet elite internasional, atlet elite regional, atlet elite nasional, dan atlet elite junior.

Sebelumnya, pihak Kemenpora telah memberikan usulan standar minimal Rp15 juta hingga Rp20 juta untuk para atlet level internasional,
Honorarium Rp12,5 juta-Rp15 juta diperuntukkan para atlet regional, Rp8 juta-Rp10 juta untuk atlet nasional, dan di bawah Rp8 juta untuk atlet junior internasional.

"Untuk atlet elite internasional itu dikabulkan Rp15 juta naik Rp2,5 juta dari sebelumnya, untuk yang regional hanya Rp10 juta, sedangkan yang nasional Rp8 juta, dan untuk atlet junior internasional itu Rp7 juta yang disetujui Kemenkeu yang dirilis pada minggu ini," papar Mulyana.

"Jumlah honorarium tersebut juga berlaku bagi atlet di bawah NPC (Komite Paralimpiade Nasional)," ujar Mulyana ketika dihubungi Media Indonesia kemarin. "Ini dilakukan agar para atlet lebih termotivasi untuk pencapaian prestasi yang maksimal di tingkat internasional," lanjutnya

Tahun lalu, honorarium atlet yang tergabung dalam Program Indonesia Emas (Prima) terbagi menjadi tiga kategori, yakni atlet utama Rp10 juta per bulan, atlet muda Rp8 juta, dan atlet pratama Rp6 juta. Sementara itu, atlet paralimpiade pun dibedakan dengan hanya mendapat honor Rp8 juta per bulan.

Mulyana menambahkan, tidak hanya untuk para atlet, honorarium bagi para pelatih juga mengalami peningkatan. Honor pelatih, lanjut dia, juga dibagi berdasarkan level atlet yang dilatih. "Untuk pelatih yang membawahkan elite internasional diberi honor Rp15 juta, kemudian untuk pelatih regional Rp12,5 juta, pelatih nasional Rp10,5 juta, sedangkan pelatih junior Rp9,5 juta," tambah dia.

Belum jelas

Penyelenggaraan test event sepak bola tampaknya masih belum jelas. Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menginginkan test event sepak bola diselenggarakan secara mandiri pada Juni atau Juli mendatang. Namun, Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) tampaknya tidak menyetujui keinginan PSSI tersebut.

Deputi I Games Operation Inasgoc, Harry Warganegara, mengatakan, Juni mendatang sudah memasuki masa persiapan khusus menuju Asian Games 2018 sehingga Inasgoc memberikan waktu maksimal kepada PSSI untuk menggelar test event pada April mendatang. "Kami sebetulnya tidak masalah jika PSSI mau mengusulkan test event terpisah dari yang diorganisasikan Inasgoc pada Februari, cuma tinggal jadwalnya yang ditentukan. Masalahnya Juni atau Juli itu sudah fokus di Asian Games 2018 bukan test event lagi," ujar Harry.

Sementara itu, alasan PSSI menunda test event menjadi Juni ialah proses renovasi arena Asian Games yang akan selesai pada Juni mendatang.
"Kita tahu teman-teman cabang bola biasa bikin event pribadi," jelas Harry pascarapat koordinasi dengan PSSI kemarin. (Rul/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya