Karena tidak bisa tampil dalam laga internasional akibat sanksi yang dijatuhkan FIFA, sepak bola Indonesia makin terpuruk. Dalam daftar peringkat yang dirilis FIFA kemarin, tim Garuda berada di posisi 180 dunia.
Dengan poin 84, Indonesia bahkan harus berada satu tingkat di bawah Bangladesh yang memiliki poin 87. Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat sembilan alias tiga dari bawah. Indonesia hanya unggul dari Kamboja yang berada di posisi 181 dan Brunei Darussalam (184).
Sanksi yang dijatuhkan FIFA merupakan buntut dari pembekuan PSSI oleh pemerintah. Akibat sanksi yang dijatuhkan sejak 30 Mei 2015 tersebut, timnas Indonesia di semua tingkatkan tidak boleh tampil di ajang internasional.
Sementara itu, kesuksesan Semen Padang lolos ke semifinal Indonesian Championship Torabika Jenderal Sudirman Cup 2015 bukan hal kebetulan. Kerja keras dan keseriusan tim yang membuat klub berjuluk 'Kabau Sirah' itu bertahan hingga empat besar.
"Salah besar kalau menganggap kami lolos karena kebetulan saja. Tim sudah bekerja keras untuk turnamen ini. Mulai dari tim pelatih, pemain, manajemen tim, bahkan suporter, dan seluruh pecinta tim," kata Daconi, Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang.
Di semifinal, Semen Padang akan berhadapan dengan Pusamania Borneo FC. Satu semifinal lainnya mempertemukan Mitra Kukar melawan Arema Cronus.
Daconi menyebut Semen Padang boleh dikatakan tim yang paling serius mempersiapkan diri dan sangat keras berlatih. Buah dari semua kerja keras itu kini telah membawa tim ke semifinal.
"Ditambah semangat menjaga eksistensi tim, mengobati kerinduan suporter, serta motivasi tinggi para pemain menjaga harga diri tim menjadi kuncinya. Saya kira hasil ini layak buat kami," tegasnya.
Di sisi lain, karena tidak ingin mengulang pencapaian buruk di Piala Jenderal Sudirman, Sriwijaya FC bersiap untuk melakukan perombakan signifikan. Diperkirakan, 30% komposisi pemain yang tampil dalam Piala Jenderal Sudirman akan dilepas termasuk tiga pemain asing untuk meraih prestasi lebih baik di turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur.
"Proyeksi kita, 70% pemain bertahan. Sudah ada beberapa komunikasi untuk pemain baru, ada lokal dan asing," ungkap Sekretaris tim Sriwijaya FC Achmad Harris. (goal.com/Sat/R-1)