Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

TNI-AL Selamatkan 33 TKI Ilegal yang Hanyut

27/3/2017 08:19
TNI-AL Selamatkan 33 TKI Ilegal yang Hanyut
(ILUSTRASI--ANTARA/Aditya Pradana Putra)

ANGGOTA Tim WFQ Response Pos Angkatan Laut (Posal) Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, menyelamatkan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang hanyut di alur pelayaran Pelabuhan Bandar Bentan Telani. Ketiga orang itu beserta 30 TKI ilegal lainnya hanyut karena kapal cepat yang mereka tumpangi bocor.

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama S Irawan di Tanjungpinang, kemarin, mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, ke-33 WNI itu berniat berlayar ke Malaysia untuk bekerja secara ilegal.

“Tiga WNI itu berteriak-teriak minta tolong di alur pelayaran Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Lagoi, Sabtu (25/3). Mereka diselamatkan anggota Posal Lagoi yang berpatroli,” ujarnya.

Setelah mengevakuasi para korban, ketiga WNI itu dibawa ke Posal Lagoi untuk pemeriksaan kesehatan. Petugas juga berhasil mendapatkan informasi bahwa ketiga korban itu ialah bagian dari 33 orang yang menggunakan kapal cepat dari Batam menuju Malaysia.

Kapal cepat mengalami kebocoran saat berlayar ke Malaysia. Tim juga memperoleh informasi masih ada 30 WNI lain yang berada di Pulau Panjang. Berbekal informasi tersebut, Tim WFQR Lantamal IV dengan menggunakan kapal patroli keamanan laut Lingga bergerak menuju Pulau Panjang untuk mengevakuasi.

Setelah menyisir titik kumpul TKI, tim menemukan ke-30 TKI itu. Rata-rata kondisi mereka dalam keadaan lemas dan trauma.

“Kami mengimbau WNI yang ingin bekerja ke luar negeri agar menggunakan jalur legal. Dengan demikian keberadaan mereka terdata dan terpantau oleh pemerintah,” ucapnya.

Kepada penyedia jasa penyalur TKI ilegal, Irawan memperingatkan untuk menghentikan kegiatan karena pe-ngiriman TKI secara ilegal melanggar hukum, juga sangat berbahaya bagi keselamatan TKI itu sendiri.

“Sudah banyak kecelakaan laut yang menimpa TKI bahkan merenggut nyawa mereka,” katanya.

Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification RS Bhayangkara Polda Kepri mengirimkan jenazah Yance Tfuakan kepada pihak keluarga di Nusa Tenggara Timur. Yance ialah korban yang terakhir teridentifikasi dari delapan TKI ilegal lain yang menum-pang kapal yang tenggelam di Mersing, Johor, Malaysia, pada 23 Januari.

“Proses identifikasi sudah dihentikan. Sembilan jenazah tidak teridentifikasi dan sudah dimakamkan di Batam,” kata Kabid Humas Polda Kep-ri Kombes S Erlangga. (HK/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya