JALAN tol merupakan salah satu tolok ukur pembangunan sebuah negara. World Bank dalam berbagai laporan menyebutkan jalan tol bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menutup atau mengejar jurang finansial.
Jalan tol disebut-sebut akan memberi rangsangan ekonomi wilayah yang pada akhirnya berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Jalan tol juga akan meningkatkan retribusi dan pajak.
Peningkatan pelayanan di jalan tol menjadi perhatian Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Peningkatan pelayanan itu dilakukan terus-menerus untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat pengguna jalan tol.
Direktur Teknik dan Operasional PT Marga Mandalasakti (MMS) Sunarto Sastrowiyoto menyebutkan bahwa meningkatkan layanan di jalan tol sudah menjadi komitmen BUJT, khususnya MMS selaku salah satu badan usaha jalan tol.
Untuk ruas Tol Tangerang-Merak misalnya, MMS melakukan peningkatan jalan dengan metode overlay atau pelapisan ulang jalan dengan aspal. Target 2015 ini akan dilakukan sepanjang 23,1 km.
"Ini tugas kami sebagai pengusaha jalan tol. Bukan hanya untuk memenuhi SPM (standar pelayanan minimal), melainkan juga tanggung jawab kami pada pengguna layanan," ungkap Sunarto.
Komitmen untuk meningkatkan pelayanan juga dilakukan PT Jasa Marga (persero). Pengoperasian jalan tol yang dilakukan Jasa Marga merupakan acuan dan telah mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak. Selain itu, Jasa Marga terus meningkatkan mutu pengoperasian jalan tol berbasis sertifikasi ISO, serta penerapan Malcolm Baldrige.
"Semua bentuk pelayanan Jasa Marga merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap service excellence kepuasan masyarakat luas pengguna jalan tol di Indonesia, melalui pemberian jasa yang modern, berkualitas, dan semakin efisien," ungkap Direktur Operasi PT Jasa Marga, Hasanudin.
Jasa Marga menargetkan secara bertahap mampu meningkatkan pelayanan transaksi tol di seluruh ruas yang dioperasikan kurang dari satu detik. Transaksi ini berarti jauh lebih baik dari kondisi saat ini yang rata-rata mencapai 5-6 detik. Penuhi SPM Seperti halnya MMS dan Jasa Marga, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang mengoperasikan jalan tol ruas Cawang-Tanjung Priok-Pluit/ Jembatan Tiga, juga memiliki perhatian besar terhadap pemenuhan SPM.
Selama 10 tahun sejak pemberlakuan SPM pada 2005, jalan Tol Ir Wiyoto Wiyono itu selalu memenuhi standar pelayanan.
Direktur CMNP Suarmin Tioniwar menyatakan pihaknya secara komprehensif memastikan setiap indikator SPM termonitor dan tertangani dengan baik.
Jalan tol sepanjang 34 km, yang 92% di antaranya berupa struktur layang (elevated) tersebut memang menuntut keandalan yang perlu perhatian ekstra jika dibandingkan dengan struktur jalan biasa (at grade).
"Berbasis hasil penelitian, pekerjaan perkuatan struktur dan pemeliharaan jalan menjadi program prioritas yang tidak boleh diabaikan. Ini demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan," ujar Suarmin. (Sug/RZ/UL/N-2)