Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KABUT baru saja beranjak dari Dusun Jomblang, Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah, ketika jam menunjukkan pukul 06.30 WIB.
Satu per satu warga dewasa kampung itu tiba dan berjajar di bibir Sungai Gintung.
Selang beberapa saat sebuah perahu karet yang ditumpangi anggota TNI dan Polri bersandar. Sumiati, 20, yang menggendong anaknya yang berusia satu tahun didahulukan naik ke perahu.
Ia digandeng dan dipegangi saat melangkah ke perahu supaya tidak terjatuh ke sungai yang debit airnya cukup tinggi akibat hujan deras semalam.
Selanjutnya giliran ibu-ibu lain dan lansia.
Rombongan yang terdiri atas tujuh warga tersebut kemudian bergerak menyeberangi sungai untuk menyalurkan hak mereka memilih bupati dan wakil bupati Purbalingga.
Anggota TNI yang berada di paling depan perahu meraih tali yang ditautkan ke seberang sungai.
Perahu bergerak menyeberangi sungai selebar 75 meter itu. Di sisi sungai lainnya, petugas juga telah bersiap membantu mereka untuk melompat ke daratan. Kemudian berombongan mereka berjalan kaki melewati pinggiran sungai dan jalan setapak di pinggir perbukitan. Karena jalan yang licin, sebagian memilih menenteng sandal jepit yang digunakan.
"Saya takut kalau pakai sandal malah terjatuh," ucap Sumiati.
Mereka berjalan sekitar 1 kilometer ke tempat pemungutan suara (TPS) di Dusun Mlayang, Desa Sidareja.
"Kami harus menyeberangi sungai dan melewati jalanan licin berbukit. Bertaruh nyawa," ujar Miswati, 32, warga lainnya.
Ketua RT 021/RW 08 Dusun Jomblang Mad Samingun mengatakan, kalau tidak ada perahu yang disediakan, warganya tidak mencoblos.
"Pada 2010, dari 120 lebih pemilih, hanya 5 warga yang menyalurkan hak pilih. Waktu itu, mereka tidak menyeberang sungai, tetapi jalan memutar sejauh 35 km," katanya.
Maka, ketika kini ada perahu yang mengantarkan, warga antusias berangkat ke TPS untuk mencoblos. Meski jalan yang dilalui cukup sulit dan berbahaya, mereka bertekad menyalurkan hak politik.
Komandan Kodim 0702 Purbalingga Letkol Kav Dedi Safrudin mengatakan pihaknya memang diminta untuk membantu warga, terutama menyeberangkan dari dusun mereka ke TPS terdekat.
"Kami bersama Polri menyiapkan perahu dan juga menempatkan anggota di titik-titik tertentu yang jalannya licin dan pinggiran sungai untuk keselamatan mereka," katanya.
Warga Dusun Jomblang telah bersusah payah meninggalkan dusun mereka demi memilih pemimpin untuk lima tahun mendatang.
Harapan warga tak muluk-muluk; Dusun Jomblang tak lagi terisolasi dan mereka dapat pergi ke mana-mana dengan mudah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved