Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Danny, Emil, dan Risma Wali Kota Teladan 2017

RO/OL-3
04/3/2017 07:00
Danny, Emil, dan Risma Wali Kota Teladan 2017
(Istimewa)

WALI Kota Makassar Danny Pomanto, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terpilih sebagai Kepala Daerah Teladan 2017.

Selain ketiga wali kota tersebut, kepala daerah terbaik juga disematkan kepada tujuh bupati lainya. Mereka adalah Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Malinau Yansen Tipa Padang, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, Bupati Tapin Arifin Arpan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.

Penyematan penghargaan Kepala Daerah Teladan 2017 dilaksanakan Tempo Media Group di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat malam (3/2/2017).

"Alhamdulilah kami bisa mendapatkan penghargaan ini. Terima kasih atas kepercayaan ini, "ucap Danny saat didaulat menyampaikan kata sambutan di acara tersebut.

Diketahui, salah satu indikator hingga Danny Pomanto berhasil mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah yang punya pola pikir cemerlang dan inovatif, karena saat ini wali kota berlatarbelakang arsitek ini telah menjalankan beberapa program unggulan dalam membangun kota Makassar.

Danny menyebutkan, adapun program-program yang telah berjalan saat ini di Makassar, yakni layanan kesehatan selama 24 jam untuk warga makassar, yakni program Home Care atau Dottorota yang terintegrasi dengan program Smart City.

Apalagi, program ini juga ditunjang dengan adanya sistim Call Center layanan darurat 112, sehingga program home care bisa lebih Maksimal dalam melayani masyarakat setiap saat.

"Kita bisa hubungi 112 untuk layanan kesehatan, bisa juga layanan lain seperti pohon tumbang atau soal sampah, pokoknya semua layanan darurat akan direspon dengan cepat, ini semua agar warga kami bisa memperoleh pelayanan cepat dan prima, " papar Danny.

Danny menjelaskan, program layanan kesehatan gratis home care saat ini sudah melayani sekira 5.000 orang sakit. Ia mengakui tidaklah mudah membangun ini semua, tetapi dengan adanya kepercayaan dari masyarakat yakni sentuh hati, program ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.

"Membangun kepercayaan di Makassar memanglah tidak mudah, tapi kami selalu berinovasi dan berusaha agar masyarakat tersentuh hantinya, yah mulai dari gang atau lorong kita canangkan program-program unggulan ini. "jelasnya.

Selain program layanan kesehatan dan Smart City, lanjutny, juga ada program Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong (BuLo) yang kini gencar dilsanakan di semua wilayah atau di 15 kecamatan di kota Makassar.

Program BuLo ini adalah upaya meningkatkan taraf hidup di lorong-lorong Makassar karena warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Disamping itu, dengan bercocok tanam dipekarangan dapat menciptakan lingkungan yang hijau dan asri.

"Pertama kita tanam cabe secara massal, dan hasilnya nanti dibeli oleh koorporate. Jadi warga kita bisa rasakan hasilnya nanti. "lanjutnya.

Sebelumnya, ada juga program Makassar Ta Tidak Rantasa (MTR), hasilnya kota berjuluk "Anging Mamiri" ini berhasil menyabet dua kali berturut-turut penghargaan piala Adipura tahun 2015-2016. Apalagi, program MTR ini juga diintegrasikan dengan program pegelolaan sampah.

Tidak sampai disitu, dibawah kepemimpinan Danny Pomanto, Kota Makassar telah berhasil menyabet penghargaan lainnya, seperti Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) serta masih banyak prestasi lainnya. (RO/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya