Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Edukasi Pemilu lewat Ular Tangga dan Kuis

11/1/2017 07:41
Edukasi Pemilu lewat Ular Tangga dan Kuis
()

RUMAH Pintar Pemilu yang didirikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur tidak hanya menyediakan informasi pemilu lewat buku dan literatur, tapi juga permainan ular tangga dan kuis.

“Agar masyarakat paham soal pemilu,” kata Ketua KPU Jatim Eko Sasmito di Surabaya, kemarin.

Menurutnya, edukasi pe­milu lewat sejumlah permainan dilakukan untuk memudahkan pemahaman warga. Saat mengikuti kuis, misalnya, warga akan diajak untuk menyusun bagaimana tahapan pemilu legislatif hingga pilkada serentak.

“Jadi, tidak hanya sosialisasi, tapi sekaligus sebagai sarana pembelanjaran demokrasi di Indonesia,” imbuhnya.

Rumah Pintar Pemilu di Jatim yang diresmikan pada 22 Desember 2016 lalu menjadi pilot project kesembilan KPU Republik Indonesia.

Rumah Pintar Pemilu itu mengusung konsep pendidikan pemilih dengan menyediakan berbagai bahan-bahan informasi, dokumentasi, li­terasi, bahkan tatap muka.

Eko mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan Rumah Pintar Pemilu sebagai sarana dalam mencari data atau informasi untuk tujuan riset tentang pemilu ataupun jalannya pilkada serentak.

Selain di Jawa Timur, Rumah Pintar Pemilu telah hadir di Jakarta, Banten, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali.

KPU menargetkan pendirian sebanyak 549 Rumah Pintar Pemilu di tingkat pusat, 34 provinsi, dan sisanya di kabupaten/kota. Dari keseluruhan target pendirian rumah pemilu, baru 80% yang sudah terealisasi.

Sosialisasi pemilu ataupun pilkada juga dinilai tidak lepas dari peranan pers. Plt Bupati Tambrauw, Papua Barat, Elisa Sroyer mengatakan, tanpa peran pers, segala sosialisasi terhadap pilkada dan informasi pembangunan tidak akan sampai di masyarakat.

“Peran pers sangat vital untuk menyampaikan infor-masi pembangunan termasuk penyebaran informasi pilkada serentak 2017. Tugas pemerintah daerah dalam memberikan informasi pun menjadi ringan,” ucap Elisa ketika menggelar silaturahim dengan wartawan di Kota Sorong, kemarin.

Namun, ia mewanti-wanti pers agar bisa memberitakan informasi yang kredibel, bukannya berita hoax yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. (FL/MS/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya