Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pengungsi Gempa Aceh Bertambah, Pendataan Dipercepat

Micom
12/12/2016 22:30
Pengungsi Gempa Aceh Bertambah, Pendataan Dipercepat
(MI/PANCA SYURKANI)

HINGGA hari keenam masa tanggap darurat gempa bumi di Aceh, penanganan terhadap korban dan pengungsi terus dilakukan. Hingga Senin (12/12), berdasarkan laporan dari pos pengungsian ke posko utama, pengungsi terus bertambah.

Tercatat kini jumlah pengungsi mencapai 83.838 orang yang tersebar di 124 titik. Pengungsi tersebut berasal dari Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 82.122 orang di 120 titik dan 1.716 orang di 4 titik di Kabupaten Bireuen.

Distribusi 82.122 orang pengungsi di Pidie Jaya ialah Kecamatan Meureudu 13.965 orang, Meurah Dua 11.391 orang, Trianggadeng 18.512 orang, Bandar Baru 14.209 orang, Pante Raja 8.153 orang, Bandar Dua 3.170 orang, Ulim 9.763 orang, dan Jangka Buaya 2.959 orang.

Sedangkan 1.716 orang pengungsi di Bireuen tersebar di Matang Mns Blang 1.100 orang, Masjid Matang Jareung 13 orang, Masjid Alghamamah 405 orang, dan Masjid Kandang 198 orang.

Sementara itu kerusakan fisik akibat gempa meliputi rumah 11.668 unit, masjid 61 unit, meunasah 94 unit, ruko 161 unit, kantor pemerintahan 10 unit, fasilitas pendidikan 16 unit, dan lainnya. Pendataan detail masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.

Menanggapi jumlah pengungsi yang terus bertambah, Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, selaku Komandan Satgas Tanggap Darurat di Pidie Jaya mengatakan data pengungsi yang terus melonjak harus dicermati. Pihaknya akan mengambil sikap penanganan selanjutnya untuk menghindari lonjakan pengungsi.

"Langkahnya penyaluran logistik langsung ke desa masing-masing sesuai dengan jumlah jiwa dari KK. Bantuan yang disalurkan disepakati untuk kebutuhan pokok, beras, minyak goreng, telor, dan gula. Kita sepakati kita buat rekap kebutuhan selama 7 hari," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan percepatan penanganan darurat harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga pelayanan dapat dirasakan oleh masyarakat.

"Presiden telah perintahkan kepada para menteri terkait untuk terjun ke lapangan. Panglima TNI hadir di lokasi untuk memonitor secara langsung. Pencarian korban, penanganan pengungsi, pembersihan puing-puing dan pembangunan kembali harus dilakukan secepatnya.”

Menurutnya, data dampak bencana harus secepatnya dituntaskan. Kalau tidak ada database yang valid, kata dia, pihaknya sulit untuk selesaikan pekerjaan. Salah satu jumlah pengungsi. "Menentukan pengungsi yang berhak bantuan harus diverifikasi by name by address."

Bantuan selanjutnya, imbuh Willem, adalah bantuan stimulus pembangunan rumah. "Kita menunggu pendataan rumah selesai. Saya sudah perintahkan Deputi Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB untuk turunkan tim menghitung kerugian dan kerusakan, serta biaya untuk pemulihan pasca gempa.” (RO/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik