Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
GUNCANGAN gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, menelan puluhan korban jiwa, termasuk seorang ibu hamil tujuh bulan yang juga menjadi korban bersama bayi yang dikandungnya.
"Almarhumah sedang hamil dan masuk bulan ketujuh," kata Sekretaris Gampong (Desa) Kuta Pangwa, Kecamatan Tringgadeng, Pijay Zulkifli, dengan mata berkaca, sembari menunjuk jenazah korban yang terbujur kaku di antara jenazah korban lainnya.
Gempa mengguncang wilayah Pidie Jaya di jalan penghubung Banda Aceh-Medan, sekitar 200 kilometer dari pusat Ibu Kota Provinsi Aceh pada Rabu (7/12) pagi pukul 05:03 WIB.
Hingga pukul 17.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban jiwa dari gempa bumi di Kabupaten Pidie, Aceh, mencapai 97 orang, 411 orang luka berat, dan 125 orang luka ringan.
"Desa ini saja korban yang meninggal keseluruhan 15 orang, satu di antara ibu hamil dan anak-anak, serta orang diwasa," katanya lagi.
"Saya juga korban, kaki saya terkilir ketika menghindari runtuhan bagunan," ungkapnya sembari menunjukkan kakinya yang membengkak.
Para korban gempa yang meninggal rencananya akan dimakamkan dalam satu liang. Saat ini, warga setempat masih memandikan jenazah yang sudah evakuasi.
"Bantuan sudah datang dan kita sudah membuka dapur umum. Warga masih enggan kembali ke rumah dan takut terhadap gempa susulan," ujarnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved