Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
SEKRETARIAT Dewan (Setwan) Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon tengah menginventarissasi kerusakan setelah unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Butuh sekitar beberapa hari untuk kita melakukan pembersihan,” tutur Kasubag Rumah tangga atau analis kebijakan Setwan Kota Cirebon, Helmi Firmansyah, Senin (1/9).
Petugas kebersihan DPRD Kota Cirebon mulai melakukan proses pembersihan. Mereka, lanjut Helmi, selain melakukan pembersihan juga memilah barang yang sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi dan barang yang masih bias dipakai lagi.
“Pembersihan kami lakukan di beberapa titik ruangan yang mengalami kerusakan,” tutur Helmi. Ruangan yang mengalami kerusakan cukup parah yaitu ruang rapat utama.
DPRD Cirebon belum bisa menaksir berapa nilai kerusakan. Namun, ia menyebut ada sejumlah barang yang hilang seperti komputer, printer, dan kerusakan gedung di ruang tunggu VIP dan pressroom.
“Ada juga lukisan kaca yang pecah, meja patah, kursi rapat yang hilang dan lainnya,” tutur Helmi. Padahal lukisan kaca yang rusak umurnya sudah puluhan tahun.
Selain itu, ada juga AC standing di dalam ruang rapat utama yang rusak. Gedung DPRD Kota Cirebon pada Sabtu (30/8) diserang massa. Selain di gedung DPRD Kota Cirebon, massa juga mendatangi dan merusak dan menjarah sejumlah fasilitas di gedung DPRD Kabupaten Cirebon, dan ada pula pembakaran yang berhasil dipadamkan.
Ruang sidang utama DPRD Cirebon juga rusak dan kursi rapat dewan yang baru disewa dengan nilai Rp405 juta juga hilang. (H-4)
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Muhammad Falah, menyerukan agar mahasiswa dan masyarakat terus menyuarakan keresahan terkait situasi politik.
AKTIVIS HAM Robertus Robet mengimbau para peserta aksi unjuk rasa di berbagai daerah untuk bisa menahan diri dan tidak mudah terhasut provokator hingga bersikap anarkis.
GUBERNUR Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan bahwa budaya masyarakat Sulawesi Tengah selalu menjunjung tinggi sikap saling mendengar dan saling menghormati.
VOKALIS grup band D’Masiv, Rian Ekky Pradipta, mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dalam menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk rasa.
Mereka ambil bagian dalam acara #SeniLawanTirani yang berlangsung di depan Teater Jakarta, TIM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved