Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
GLOBAL Tuberculosis Report 2024 mencatat Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan estimasi 1,09 juta kasus TBC dan 125 ribu kematian per tahun. Angka ini menegaskan urgensi percepatan penanggulangan TBC secara masif dan terintegrasi.
Untuk menekan kasus TBC tersebut, pemerintah daerah (Pemda) sangat berperan dalam mempercepat eliminasi TBC. Pemda diminta untuk menetapkan regulasi daerah yang mendukung percepatan eliminasi TBC, mengalokasikan anggaran memadai untuk program TBC, memperkuat layanan kesehatan primer untuk deteksi dini dan pengobatan. Selain itu melibatkan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, serta sektor swasta dalam pencegahan dan penanggulangan TBC.
Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk menyatakan pihaknya mendukung sepenuhnya upaya pemerintah pusat untuk memberantas TBC. Kabupaten Samosir akan lebih mengaktifkan tim percepatan penanggulangan TB.
"Pemkab Samosir siap mendukung percepatan eliminasi TBC. Kita akan memperkuat sistem penanganan dengan tim percepatan penanggulangan TB di daerah," kata Ariston, Rabu (27/8).
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa percepatan eliminasi TBC merupakan salah satu program prioritas nasional (quick win) Presiden Prabowo Subianto. Ia mengingatkan bahwa TBC memiliki tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan covid-19.
“Sejak ditemukan, TBC telah merenggut hingga 1 miliar nyawa di dunia. Saat ini, setiap tahun terdapat sekitar 1 juta kematian global, termasuk 125 ribu di Indonesia. Artinya, setiap lima menit ada dua orang Indonesia meninggal karena TBC,” jelas Menkes.
Dari estimasi 1 juta kasus per tahun, Indonesia baru mencatat 508.994 kasus hingga 25 Agustus 2025 atau 47% dari target nasional. "Target tahun ini adalah menemukan minimal 900 ribu kasus. Begitu pasien ditemukan, pengobatan jelas tersedia. Yang terpenting memastikan pasien minum obat teratur selama enam bulan agar sembuh total dan tidak menularkan lagi,” tambahnya.
Menkes menyebutkan, cakupan Terapi Pencegahan TBC (TPT) masih rendah. Hingga Agustus 2025, baru 108.590 kontak serumah penderita TBC (sekitar 8%) yang mendapat TPT, jauh dari target nasional 72%.
“Rendahnya capaian TPT menunjukkan pentingnya dukungan lintas sektor, peningkatan edukasi masyarakat, serta optimalisasi peran pemerintah daerah untuk memperluas cakupan pencegahan,” kata Budi Gunadi. (E-2)
Keseriusan itu diukur dari kepemilikan rencana aksi percepatan penanganan TBC.
Penemuan kasus baru Tuberkulosis (TBC) di daerah itu hingga Juli 2025 mencapai 550 kasus, bahkan ada pasien yang sudah menunjukkan resisten obat.
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Di Kota Tasikmalaya, kasus TBC cukup tinggi. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan sistem deteksi pelaporan hingga kasusnya bisa menurun
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved