Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Anak Meninggal Cacingan, Rumah akan Dibongkar

M Iqbal Al Machmudi
23/8/2025 11:55
Anak Meninggal Cacingan, Rumah akan Dibongkar
Nenek dan ayah mendiang Raya saat ditemui Bupati Sukabumi, Asep Japar.(Instagram @asep.japar_asjep)

STAF Khusus Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) bidang Mobilisasi Sumberdaya Bencana, Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Beta mengunjungi kediaman mendiang Raya, berusia 3 tahun 9 bulan, yang meninggal akibat diagnosa infeksi meningitis TB dan helmintiasis di Desa Cinaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat malam (22/8/2025).

 

Kunjungan itu merupakan tindak lanjut arahan Menko PMK Pratikno, pasca Rapat Tingkat Menteri terkait penanganan penyakit dan peningkatan kualitas kesehatan balita yang digelar pada Jumat pagi, serta Rapat Koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat sehari sebelumnya.

 

"Malam ini pukul 19.38 kami tiba dari Jakarta atas arahan Pak Menko PMK. Kami diberi tugas untuk meninjau langsung dan mengidentifikasi kejadian yang dialami balita Raya," kata Luthfie Beta dalam keterangannya, Sabtu (23/8).

 

Luthfie menyampaikan, kasus penyakit cacingan akut dan meningitis TB yang menimpa almarhumah R menjadi alarm penting. Situasi ini tidak boleh terulang kembali, karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa. "Pemerintah pusat ingin memastikan hadir di setiap permasalahan yang ada di masyarakat, karena kalau masyarakat tidak kuat, bangsa ini pun tidak akan bisa apa-apa," ujarnya.

 

Dalam kunjungan tersebut, Luthfie meninjau kondisi rumah keluarga almarhumah yang memprihatinkan dan kurang layak huni. Rumah berdiri di lahan rawan longsor dengan fasilitas sanitasi yang tidak layak, rumah yang minim sirkulasi udara, serta berdekatan dengan kandang ternak.

 

Detil Perbaikan Rumah Anak Meninggal Cacingan

Menurutnya, hal tersebut perlu segera dibenahi. "Langkah ke depan, rumah ini akan dibongkar dan dibangun secara permanen termasuk WC Komunal dan sanitasi layak yang bersumber dari dana Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Namun karena lahannya labil dan rawan bencana, kami sarankan ada pertimbangan serius sebelum pembangunan. Dari sisi sanitasi juga harus dibenahi, termasuk pemindahan kandang ternak," jelasnya.

 

Luthfie menambahkan, pembangunan rumah akan dilakukan dengan memberdayakan masyarakat sekitar, melibatkan aparat Masyarakat, TNI/Polri secara swakelola, serta memperhatikan aspek legalitas lahan tempat rumah yang akan dibangun.

 

"Rencana awal, rumah sehat sederhana berukuran 7 X 5 m². Selain itu, perlu mitigasi rawan longsor dengan pembangunan talud (dinding penahan tanah) dan perbaikan akses jalan menuju rumah," ujar dia.

 

Ia juga menyoroti kondisi keluarga korban. Ayah dan ibu mendiang bocah R saat ini masih menjalani perawatan di RS Bandung, sementara kakak almarhumah (7) mengalami gangguan kesehatan dan perlu pendampingan berkelanjutan, baik dari sisi gizi maupun pendidikan.

 

Bocah Raya meninggal pada 22 Juli 2025 dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing. Ayah Raya menderita TBC sementara sang ibu mengalami masalah kejiwaan, sehingga Raya lebih banyak diasuh sang nenek. Kondisi serbaterbatas, membuat Raya kerap dibiarkan bermain sendirian di kolong rumah yang banyak terdapat kotoran hewan. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya