Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KORBAN meninggal dunia kebakaran sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bertambah menjadi tiga orang. Hingga saat ini, api masih belum dapat dipadamkan. Akibatnya, puluhan keluarga terpaksa diungsikan karena lokasi sumur terbakar tersebut dekat dengan permukiman penduduk.
Pemantauan Media Indonesia, Senin (18/8) kebakaran melanda sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora masih berkobar, puluhan petugas gabungan dari Damkar, BPBD, kepolisian dan Kodim Blora terus bahu-membahu untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan 5 mobil damkar yang terus bolak-balik.
Korban terluka akibat kebakaran sumur minyak rakyat tersebut, telah dirujuk dari RSUD dr R Soetijono Blora ke rumah sakit di Yogyakarta karena mengalami luka bakar serius 70-90 persen. Sementara pagi sekitar pukul 07.00 WIB dikabarkan satu korban lagi meninggal hingga jumlahnya sebanyak tiga orang.
"Korban kebakaran sumur minyak itu menjadi tiga orang yakni Tabek, 60, meninggal di lokasi kejadian, Sureni, 52, meninggal saat dirawat dan menyusul Wasini, meninggal tadi pagi pukul 07.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Blora Mulyowati.
Tiga korban lainnya, lanjut Multowati, termasuk diantaranya balita masih dalam perawatan intensif di rumah sakit di Yogyakarta setelah pada dini hari dirujuk dari RSUD dr R Soetijono Blora, sedangkan untuk meminimalisasi korban ada 50 keluarga terpaksa diungsikan ke tempat lebih jauh karena lokasi kebakaran dekat dengan pemukiman penduduk.
Sebelumnya Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora Agung Triyono mengungkapkan, akibat kebakaran sumur minyak rakyat tersebut selain merusak tiga rumah warga, juga mengakibatkan dua ekor sapi mati. Bersama puluhan keluarga yang dievakuasi, juga ikut diungsikan 6 ekor sapi dan 3 ekor kambing.
Kepala Seksi Humas Polres Blora Ajun Komisaris Gembong Widodo mengatakan hingga saat ini proses pemadaman sumur minyak tersebut masih berlangsung, karena api masih terus berkobar dan sulit dipadamkan sejak kebakaran terjadi pada Minggu (17/8) pukul 12.30 WIB.
"Cukup sulit untuk dipadamkan, karena banyak sumber minyak di lokasi kebakaran," imbuhnya.
Mengantisipasi terjadinya jatuh korban lebih besar, menurut Gembong Widodo, puluhan keluarga tejah diungsikan ke tempat lebih aman, sedangkan di lokasi kejadian telah dipasang police line agar tidak diakses warga selain petugas yang sedang melakukan pemadaman. Sedangkan penyelidikan akan dilakukan setelah situasi kondusif dan api sudah padam.
"Setelah semua terkendali, tim penyidik dan forensik baru akan turun untuk melakukan penyelidikan menyeluruh," ujarnya. (AS/E-4)
Hingga Minggu (17/8) malam, kebakaran yang terjadi di sebuah sumur minyak rakyat di di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora yang terbakar sejak siang belum dapat dipadamkan.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Blora sejak siang mengakibatkan sungai yang berada di dalam hutan meluap hingga mengakibatkan banjir bandang dengan ketinggian 30-100 centimeter.
Kabupaten Blora dipilih sebagai lokasi pengembangan Balai Ternak karena memiliki potensi besar dalam bidang peternakan domba.
Tersangka MK nekat menghabisi nyawa Muslikin, 45, dan anaknya S,9, dengan racun gulma di rumahnya di Dukuh Wangil, Blora, karena dipicu dendam serta masalah warisan.
Sumur Caluk-01 ditutup pada 2017 dan masuk area pengelolaan oleh KVELL Blora Energi melalui mekanisme kerja sama operasi sejak 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved