Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
WAKIL Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menegaskan Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia (IPeKB) memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menyukseskan program prioritas nasional mulai dari pencegahan stunting hingga mewujudkan Indonesia Emas.
"IPeKB adalah ujung tombak di lapangan. Merekalah yang memastikan program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto benar-benar sampai dan dirasakan oleh masyarakat, terutama kelompok rentan," kata Isyana selepas membuka Mukernas IPeKB di Bandung, Senin (28/7).
Dalam Mukernas yang bertepatan dengan HUT IPeKB ke-18 dan forum koordinasi penyuluh KB dari seluruh Indonesia ini, Isyana menegaskan sejumlah program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, dan Program Perumahan Rakyat menjadi pilar penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia secara menyeluruh.
Dan yang kini difokuskan oleh pemerintah melalui pihaknya, kata Isyana, yang pertama adalah mencegah stunting melalui intervensi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yakni sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
"Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045, maka kita harus mulai dari sekarang. Dan itu dimulai dari memastikan anak-anak Indonesia tidak stunting. Pencegahan paling efektif dilakukan dalam 1.000 HPK," ujarnya.
Lalu, lanjut Isyana, mengatakan IPeKB bersama BKKBN juga terus memperkuat edukasi masyarakat mengenai risiko kehamilan yang tidak ideal, yang dikenal dengan istilah empat terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, dan jarak kelahiran terlalu dekat.
"Keempat faktor ini terbukti meningkatkan risiko stunting. Edukasi yang dilakukan penyuluh KB sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat agar merencanakan keluarga secara sehat dan cerdas," ucap Isyana.
Kemudian, Isyana mengatakan BKKBN dan IPeKB juga didorong untuk lebih berperan serta dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), mengingat sangat bergantung pada peran aktif penyuluh KB dan tim pendamping keluarga dalam mendampingi ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di bawah dua tahun.
Dalam Rakernas tersebut, Isyana juga menyoroti pentingnya Program Sekolah Rakyat sebagai solusi bagi anak-anak yang rentan putus sekolah. "Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi soal keadilan sosial. Dengan Sekolah Rakyat, kita menyediakan ruang belajar sekaligus tempat tinggal dan makanan bergizi, agar tidak ada anak yang tertinggal hanya karena kondisi ekonomi," katanya.
Isyana menambahkan Rakernas IPeKB tahun ini, menjadi bukti kuat bahwa negara hadir di tengah rakyat. Dengan pendekatan terintegrasi dan berbasis keluarga, program-program pemerintah menyasar langsung kebutuhan dasar warga.
"Negara hadir bukan hanya lewat kebijakan, tapi juga lewat manusia-manusia yang bekerja di lapangan seperti para penyuluh KB. Mereka adalah penggerak perubahan," ucapnya.
"Dengan sinergi lintas sektor dan penguatan di tingkat akar rumput, pemerintah optimistis angka stunting akan terus menurun, dan generasi emas 2045 dapat benar-benar terwujud," tutur dia menambahkan. (Ant/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved