Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kisah Satria Arta Kumbara Mantan Marinir Bergabung Dengan Tentara Rusia

Akhmad Safuan
24/7/2025 21:56
Kisah Satria Arta Kumbara Mantan Marinir Bergabung Dengan Tentara Rusia
Profil Satria Arta Kumbara kini.(Dok.Istimewa)

INDONESIA tiba-tiba dihebohkan mantan prajurit Bintara TNI AL menjadi tentara Rusia bayaran tang sedan berperang di garis depan dengan Ukraina, bahkan ini berbuntut pencabutan warga negara terhadap Satria Arta Kumbara.

Kisah Satria Arta Kumbara menjadi sorotan karena di tengah perang Rusia dengan Ukraina yang masih berkecamuk, ada warga Indonesia yang terlibat di dalamnya ikut berperang di garis depan, apalagi ia merupakan mantan prajurit TNI AL berpangkat bintara yang dipecat karena disersi dan mendapat vonis hukuman satu tahun penjara.

Kini sorotan terhadap Satria Arta Kumbara semakin meningkat, setelah dirinya menggugah unduhan dalam media sosial yang meminta Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rakadan Menteri Luat Negri  Sugiono agar dapat memutuskan kontrak sebagai tentara bayaran dan memulangkan serta mengembalikan lagi kewarganegaraan Indonesia.

"Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” kata Satria dalam unggahan di media sosial.

Satria Arta Kumbara yang kini terlihat memelihara kumis panjang menggunakan pakaian militer Rusia mengaku tidak pernah mengkhianati negara dan berangkat menjadi tentara bayaran karena mencari nafkah dan menyangkut ekonomi, sehingga berharap dapat dipulangkan dan dikembalikan kewarganegaraannya.

BESAR DI AMBARAWA
Satria tumbuh besar dan menghabiskan masa anak-anak hingga remaja di lingkungan gang yang tidak terlalu lebar di Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Bahkan orang tuanya juga masih tinggal di rumah yang berhimpitan dengan lingkungan cukup padat.

"Dia teman saya dari kecil hingga remaja, kami pernah belajar di sekolah yang sama hingga Satria Arta Kumbara meninggalkan Ambarawa menjadi marinir," kata Bangun Prihanto,41, tetangga dan sekaligus teman kecil Satria.

Sejak masih muda Satria bercita-cita menjadi tentara, lanjut Bangun. Bahkan pada masa anak-anak sekolah bersama dari TK Virgo hingga SD Kupang 1 Ambarawa, kemudian terpisah karena beda SMP baru kemudian berkumpul lagi satu sekolah di STM Dr Cipto Ambarawa hingga selesai.

Setelah lulus STM yang kini menjadi SMK Dr Cipto itu, ungkap Bangun, Satria masuk militer dan menjadi prajurit TNI AL bertugas di Jakarta. "Saya bertemu dengannya terakhir beberapa tahun lalu dan berkumpul saling cerita masa kecil hingga kehidupan tentara saat dia pulang setelah tugas dari Kalimantan," tambahnya.

Kepala SMK Dr Tjipto Ambarawa Budi Raharjo membenarkan bahwa Satria Arta Kumbara merupakan alumni sekolah tersebut yang lulus pada tahun ajaran 2004/2005 pada Teknik Mesin (Otomotif). "Saat itu saya belum menjabat kepala sekolah, namun saya menggali informasi dari guru-guru lain," ujarnya.

Satria merupakan siswa biasa saja dan tidak menonjol, menurut Budi, tetapi dapat menjalani pendidikan dengan baik, sehingga setelah lulus menjadi anak-anak yang punya nilai lebih di masyarakat. Namun setelah mendengan kabar menjadi tentara bayaran Rusia saat ini sedang berperang dengan Ukraina cukup mengejutkan.

PECATAN TNI AL
Berdasarkan data dan keterangan dihimpun dari TNI AL, Satria Arta Kumbara berdinas sebagai anggota Inspektorat Korps Marinir dengan pangkat terakhir Sersan Dua, resmi diberhentikan dari dinas militer karena melakukan desersi, meninggalkan tugas tanpa izin dengan niat tidak kembali sejak 13 Juni 2022.

“Serda Satria Arta Kumbara NRP 111026, mantan anggota Itkormar dinyatakan desersi sejak 13 Juni 2022 hingga saat ini,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana.

Setelah dinyatakan disersi, Pengadilan Militer II-8 Jakarta  menjatuhkan putusan in absentia terhadap Satria yakni divonis satu tahun penjara dan diberhentikan secara tidak hormat dari kesatuan Marinir. Namun belum menjalani hukuman yang dijatuhkan, Satria telah meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan tentara Rusia dan berperang dengan Ukraina.

Akibat keterlibatannya dengan militer Rusia, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, mengungkapkan status WNI Satria Arta Kumbara secara otomatis telah gugur sesuai ketentuan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya