Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
UPAYA memperkuat peran pemimpin lokal dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dilakukan. Kali ini, Konsorsium Gerbangtara menjalin kerja sama strategis dengan platform penggalangan dana sosial Kitabisa melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Selasa (16/7), di Kantor Kitabisa, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kolaborasi ini menandai dimulainya penyelenggaraan workshop capacity building klaster keempat bagi para pemimpin organisasi masyarakat (ormas), komunitas adat, dan organisasi masyarakat sipil (CSO) di wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, salah satu titik kunci dalam pengembangan kawasan mitra IKN
“Gerbangtara merancang berbagai program kolaboratif untuk mendukung pembangunan IKN. Salah satunya adalah workshop capacity building yang akan memperkuat kapasitas pemimpin lokal agar bisa berkontribusi secara konkret di lapangan,” ujar Aie Natasha, perwakilan Gerbangtara dalam keterangan yang diterima Kamis (17/7).
Program ini tak hanya akan fokus pada penguatan kepemimpinan lokal, tetapi juga mendorong pemahaman tentang potensi kolaborasi multisektor dalam pembangunan berkelanjutan, termasuk penguatan kapasitas komunitas adat sebagai penjaga identitas dan keberlanjutan sosial di wilayah IKN.
Dari pihak Kitabisa, kerja sama ini dimaknai sebagai momen strategis untuk mengarusutamakan isu literasi crowdfundingdan membangun kesadaran publik terhadap gerakan komunitas adat dan masyarakat sipil di kawasan Nusantara.
“Kami ingin mendukung Gerbangtara dalam membangun kapasitas ormas dan komunitas lokal, sekaligus membuka akses terhadap platform penggalangan dana yang transparan dan inklusif,” terang Edo Irfandi, VP of Business & Operations Kitabisa.
Gerbangtara dan Kitabisa sepakat bahwa pembangunan Nusantara harus dimulai dari penguatan masyarakatnya. Workshop ini diharapkan tidak berhenti sebagai ruang belajar, tetapi menjadi batu loncatan menuju aksi kolaboratif yang berdampak langsung untuk masyarakat sekitar IKN.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi sosial jangka panjang demi masa depan Nusantara yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan,” tutup Aie Natasha.(P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved