Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, pentingnya peran koperasi sebagai pilar utama ekonomi rakyat, serta kemandirian ekonomi bangsa yang tumbuh dari desa dan masyarakat. Hal tersebut, ia sampaikan dalam acara KUKM Festival 2025 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Selasa (15/7).
“Termasuk program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih, yang merupakan amanat besar yang bukan sekadar soal angka, melainkan tekad membangun ekonomi mandiri dari akar rumput,” ujar Budi Arie dikutip dari siaran pers yang diterima.
Dirinya menyampaikan, program Kopdes/Kel Merah Putih dijalankan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025, yang melibatkan kolaborasi 18 kementerian/lembaga (K/L), serta Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
“Hingga saat ini, lebih dari 81.100 desa dan kelurahan telah membentuk Kopdes/kel Merah Putih melalui musyawarah khusus,” ungkapnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 77.900 koperasi telah resmi berbadan hukum. Khusus di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pembentukan koperasi telah mencapai 100% untuk penerbitan badan hukum yang menjadi tanda keseriusan dalam menegakkan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat.
“Membentuk koperasi bukanlah pekerjaan mudah. Kami mengapresiasi kepada para pengurus dan pengawas yang bekerja keras menyosialisasikan program, mendampingi masyarakat, menjembatani regulasi, dan menghadapi berbagai keterbatasan demi kemajuan koperasi,” ucapnya.
Tahap selanjutnya, tambah Budi Arie, adalah memastikan koperasi yang telah terbentuk dapat beroperasi, tumbuh, dan berkembang secara optimal. Oleh karenanya, saat ini pemerintah akan berfokus pada penguatan kelembagaan dan pengembangan usaha koperasi di lapangan.
Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) koperasi, penentuan model bisnis yang sesuai dengan potensi dan kondisi lokal, pendampingan kelembagaan dan usaha serta mendorong sinergi dalam permodalan dan pembiayaan agar koperasi memiliki alternatif sumber dana selain modal awal dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
Keberhasilan koperasi, lanjut Budi Arie, bukan hanya dari laporan keuangan, tetapi juga dari dampak nyata seperti senyum petani, nelayan, peternak yang terbantu, warung yang berkembang, dan anak desa yang mendapat akses pangan dan kesehatan yang layak.
Ia pun mendorong pelaku UMKM untuk membentuk koperasi dan bergabung menjadi anggota Kopdes/kel Merah Putih di wilayah masing-masing. “Koperasi berperan sebagai agregator, konsolidator, dan akselerator UMKM, sehingga usaha mereka dapat lebih terorganisir dan berkembang bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung tengah mempercepat pengoperasian 393 koperasi desa dan kelurahan Merah Putih di seluruh provinsi.
Budi Arie berharap, langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam menekan harga kebutuhan pokok yang selama ini dianggap masih terlalu mahal.
"Misalnya harga LPG yang saat ini mencapai Rp 25 ribu, dengan Kopdes/kel Merah Putih, harga ini bisa turun menjadi sekitar Rp 18 ribu, sehingga masyarakat dapat mengontrol manfaatnya secara langsung,” katanya.
Selain itu, potensi UMKM di Bangka Belitung sangat besar dan berkembang pesat. Dengan dukungan jaringan koperasi nasional, produk-produk UMKM dari Bangka Belitung dapat dipasarkan ke seluruh Kopdes/kel Merah Putih di Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani menuturkan bahwa pembangunan koperasi sebagai sentuhan langsung kepada masyarakat desa sangatlah penting dalam upaya membangun perekonomian nasional.
Koperasi menjadi fondasi utama dalam menggerakkan sektor ekonomi, mulai dari panen padi, hasil perikanan, kelapa sawit, timah, hingga sektor pariwisata dan UMKM.
“Kami optimis, dalam beberapa tahun ke depan, kesejahteraan rakyat akan meningkat dengan harga kebutuhan pokok seperti LPG dan beras yang akan turun, sekaligus memberantas mafia perdagangan yang selama ini merugikan masyarakat desa,” tandasnya.
Dalam acara tersebut, juga disampaikan kesiapan Kopdes/Kel Merah Putih di Bangka Belitung yang sudah memiliki akta dan dokumen hukum lengkap.
"Kami berharap koperasi ini menjadi amanah dan membawa manfaat besar bagi rakyat Bangka Belitung,” ucapnya. (H-1)
Salah satu fokus utama jelang peluncuran adalah kesiapan pendanaan dan regulasi teknis yang akan menjamin koperasi dapat segera beroperasi usai diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kemenkop memastikan melibatkan 17 Kementerian/Lembaga dan juga dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi program Koperasi Desa Merah Putih.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
Berkat dukungan dari mereka, berbagai hambatan dalam pembentukan di desa/kelurahan dapat tertangani dengan baik.
Keberadaan Kop Des ini diharapkan mampu memperpendek rantai pasok dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved