Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PEMBINA Komunitas Rumahela Hinca IP Panjaitan mengajak seluruh khalayak umum untuk bersama merawat bumi dengan sepenuh hati serta mau melestarikan budaya agar tetap lestari. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah.
"Hamparan Geopark Kaldera Toba dari Uluan Darat, Pusuk Buhit, Bania Raja, hingga seluruh bentang yang memeluk Danau Toba adalah taman bumi bagi dunia, secercah Luat Nauli Mutik ni Surgo, keindahan surga yang dititipkan di Tanah Batak," kata Hinca saat penutupan Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak Rumahela di air mancur Waterfront City Pangururan, Kabupaten Samosa, Rabu (9/7).
Geopark merupakan taman bumi wilayah yang menyatukan tiga pilar utama yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity). Oleh karena itu Hinca mengajak warga Batak untuk saling menginspirasi dan membangun kolaborasi. Sebab merawat bumi dan melestarikan budaya, kata dia, hanya mungkin terwujud dalam kebersamaan.
"Kontemplasi dan harapan torsa dan turi-turian di FWELB Rumahela 2025 diharapkan menjadi ruang jawab kartu kuning UNESCO kepada Geopark Kaldera Toba", kata dia.
Berbagai kegiatan bernuansa budaya Batak, edukasi merawat alam dan forum grup diskusi (FGD) Tonggoraja tentang Geopark Kaldera Toba mewarnai festival ini. FGD menghasilkan 9 rekomendasi penguatan Geopark Kaldera Toba kembali meraih kartu hijau dan pelestarian alam.
Bupati Samosir Vandiko Gultom mengapresiasi Komunitas Rumahela yang terus komit melestarikan dan merawat budaya Batak. Ke depan, event ini akan dijadikan sebagai even tahunan oleh Pemkab Samosir dan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Lebih lanjut Vandiko mengatakan, Pemerintah Kabupaten Samosir secara konsisten akan melaksanakan kegiatan berupa event, ritus maupun festival yang bertema budaya lokal baik yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun komunitas budaya. Tujuannya agar budaya leluhur tidak musnah serta tetap lestari dan diminati oleh masyarakat terutama generasi muda.
"Kaum milenial dan Gen Z agar tidak kehilangan jati diri tapi semakin bangga dengan budayanya sehingga kekayaan warisan budaya tetap terjaga dan lestari," tegas Vandiko. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved