Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), yang salah satunya adalah pembangunan Tol Palembang-Betung Struktur sepanjang 10,24 km dan juga rest area yang terletak di Tol Palembang-Betung. Proyek ini mencatatkan progress konstruksi sebesar 52% pada akhir Juni 2025 lalu.
“Lingkup pekerjaan HKI pada proyek ini yakni pembangunan ramp 4, 6 dan 8 serta membangun satu rest area yang berada di Tol Palembang-Betung, tepatnya di STA 71+000. Pembangunan Tol Palembang – Betung Struktur ini akan mengintregasikan ruas Tol Kayuagung-Palembang-Betung dengan Tol Palembang–Indralaya–Prabumulih,” kata Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya, Jumat (4/7).
Tersambungnya Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan Tol Palembang-Indralaya akan mempercepat arus pengiriman logistik atau waktu tempuh perjalanan sehari-hari yang mampu meningkatkan perekonomian wilayah. Dalam konstruksinya, HKI juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan 40% tenaga kerja lokal dan melibatkan usaha mikro kecil (UMK) untuk penyediaan angkutan dan logistik operasional proyek.
Adapun rest area yang dibangun HKI merupakan rest area tipe A dengan fasilitas masjid, toilet umum, restoran, bengkel dan juga ruang untuk UMK. Hadirnya 10 ruang untuk UMK pada rest area ini nantinya juga akan mendorong perputaran roda ekonomi, dimana pelaku usaha dapat memasarkan kuliner dan produk lokal di sekitar wilayah Palembang ataupun Betung kepada pengguna jalan tol.
Selain itu, rest area ini juga dirancang dengan kapasitas parkir yang memadai, yakni mampu menampung sebanyak 157 kendaraan kecil dan 40 kendaraan besar, guna memberikan kenyamanan dan mendukung kelancaran mobilitas pengguna jalan.
Dalam pembangunan Tol Palembang-Betung Struktur ini, HKI menghadapi tantangan geoteknik yang cukup kompleks, mengingat lokasi pembangunan berada pada kawasan bertanah gambut dan tanah lunak. Untuk mengatasi kondisi ini, HKI melakukan penanganan khusus melalui metode perbaikan daya dukung tanah untuk memastikan stabilitas dan keamanan konstruksi.
Penerapan Building Information Modeling (BIM) juga diimplementasikan dalam proses pembangunan tol mulai dari perencanaan, pembuatan shopdrawing, perhitungan volume pekerjaan awal, serta memanfaatkan cloud yang dijadikan sebagai pusat data informasi proyek untuk kolaborasi dengan seluruh stakeholder proyek. Selain itu, HKI juga menggunakan fotogrametri untuk memantau progres proyek yang berjalan dengan menggunakan citra udara yang diperoleh dari wahana seperti drone, satelit, atau kamera digital.
Isu lingkungan tetap menjadi perhatian HKI dalam membangun infrastruktur. Dalam pembangunan tol ini, HKI melakukan revegetasi di lingkungan sekitar proyek untuk menjaga ekosistem. Dalam proses konstruksi, HKI juga menerapkan metode analisis optimal guna meminimalisir limbah konstruksi sebagai bentuk komitmen pemenuhan terhadap kaidah lingkungan dalam prinsip environmental, social, and governance (ESG).
“Sebelum tol dibangun, waktu tempuh Palembang–Betung dapat mencapai 4–5 jam karena kondisi jalan eksisting yang padat dan sering mengalami kemacetan. Dengan adanya tol, waktu tempuh bisa ditekan menjadi sekitar 1,5–2 jam. Kami berharap Tol Palembang – Betung Struktur ini dapat selesaikan pada Agustus 2025 dengan baik agar dapat memberikan manfaat nyata secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat di sekitar Sumatra Selatan,” jelasnya.
Hingga saat ini, HKI masih mengerjakan sejumlah proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lainnya seperti Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, Tol, Palembang - Betung Mainroad, Betung-Jambi Seksi IA, Betung-Jambi Seksi IB, Betung-Jambi Seksi 2A, Betung-Jambi Seksi 2B, Betung-Jambi Seksi IV, Rest Area Tol Medan-Binjai, dan Rest Area Betung-Jambi 1A. Untuk proyek jalan tol Non-JTTS, HKI kini tengah mengerjakan proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II, dan Jalan Tol Jakarta - Cikampek Selatan Paket 2A. (H-1)
Rincian jumlah kendaraan di masing-masing ruas tol diketahui Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dengan Volume Lalu Lintas (VLL) sebanyak 17.203 kendaraan atau meningkat 36,72%.
Dalam pertengahan periode potongan tarif ini, Hutama Karya menambah dua ruas baru yang diberlakukan potongan tarif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved