Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tidak Sesuai dengan yang Dijanjikan Gubernur, Persib Tolak Bonus dari ASN Pemprov Jabar

Naviandri
02/7/2025 10:43
Tidak Sesuai dengan yang Dijanjikan Gubernur, Persib Tolak Bonus dari ASN Pemprov Jabar
Pendukung Persib.(MI/Naviandri)

PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) telah mengembalikan uang bonus hasil patungan aparatur sipil negara (ASN) Provinsi Jawa Barat. Pengembalian ini dilakukan karena bonus yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, pada saat pawai kemenangan Persib juara Liga 1 2025. Bonus yang dijanjikan Rp1 miliar, namun kenyataannya yang diberikan hanya Rp365 juta.

“Saya curiga jangan-jangan patungan dari ASN sudah mencapai Rp1 miliar, terus yang diberikan kepada Persib Rp365 juta. Itu kecurigaan saya, jadi saya tidak mau terima dan kini telah dikembalikan dulu,” ungkap Komisaris PBB, Umuh Muchtar kemarin.

Menurut Umuh kalau uang hasil patungan sudah Rp1 miliar, pihaknya akan bersedia menerima kembali. Nanti bobotoh tahu, bobotoh banyak yang menanyakan katanya sudah. “Sudah memang dari Pak Gubernur. Sudah diterima Rp1 miliar, tapi ini yang untuk pemain dari (Sekda Jabar) belum diterima. Kemarin yang Rp365 juta, staf saya di Persib disuruh
mengembalikan,” terangnya.

Meski demikian, Umuh juga menegaskan, jika nantinya uang hasil patungan PNS sudah terkumpul Rp1 M, pihaknya tak akan langsung menerima. Pihaknya juga akan berhitung dulu karena punya pimpinan. “Ini atas persetujuan dari pimpinan karena bukan untuk saya, bukan untuk kantor. Jadi belum diterima dari Sekda Herman,” tuturnya.

Umuh menegaskan, bonus tersebut harus jelas. Sekarang dia tidak berani memberi perincian. "Kalau memberi perincian semua percaya, siapa saja yang menyumbang itu. Mereka uang dari mana belum jelas, ASN uang dari mana, pribadi atau minta dari orang lain, harus jelas juga,” tandasnya.

SUMBANGAN SUKARELA
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman, mengaku belum mendapat informasi soal penyerahan duit bonus dari manajemen PT PBB. “Saya belum cek. Yang jelas kami sudah serahkan secara simbolis ke perwakilan manajemen Persib. Saya share juga kan di media sosial,” terangnya.

Herman membeberkan, duit bonus tersebut merupakan sumbangan sukarela dari para ASN, tidak ada kaitannya dengan uang negara. “Itu kan amanah dari teman-teman ASN, dan sudah kami serahkan ke perwakilan manajemen (Persib). Insya Allah tidak ada yang dari kedinasan, bahkan kami membuat pakta integritas dari awal, bahwa itu harus sukarela. Bahwa itu harus ikhlas sebagai bentuk ASN ada rasa memiliki terhadap Persib. Itu saja,” paparnya.

Herman juga meminta maaf jika bonus yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan sebesar Rp1 miliar. Yang jelas pihaknya sudah berupaya berikhtiar semaksimal mungkin dan itu bentuk kesukarelaan. Kalaupun ada hal yang kurang berkenan, ada kekurangan, ada keterbatasan, dirinya menyampaikan permohonan maaf. “Sebagai perwakilan dari teman-teman ASN, Insya Allah kami bertanggung jawab,” imbuhnya.

Ketika disinggung terkait bonus dari ASN yang ditolak Persib, Gubernur Dedi Mulyadi  menyebut sejak awal disampaikan kalimat Rp1 miliar sifatnya sukarela tak boleh dipaksakan. Tercapainya berapa itu yang harus diberikan, dan ketika hari ini keberatan terhadap angka itu kemudian memiliki ketakutan, takut sumbernya tidak halal.

“Waktu itu sebelum terkumpul sumbangan untuk bonus itu dikonsultasikan dahulu dengan aparat hukum, melanggar atau tidak. Selanjutnya sekarang terserah Sekda saja, terserah para pemberi sumbangan mau dikemanakan
saya tidak jadi masalah,” ujarnya. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik