Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Jadi Solusi Kurangi Kemacetan, Tarif Tol Cibitung-Cilincing Perlu Dievaluasi

Reza Sunarya
22/6/2025 15:39
Jadi Solusi Kurangi Kemacetan, Tarif Tol Cibitung-Cilincing Perlu Dievaluasi
Seksi IV ruas tol Cibitung-Cilincing solusi atasi kemacetan.(Antara)

KEBERADAAN Tol Cibitung-Cilincing kian terasa bermanfaat bagi sejumlah pihak, seperti pelaku usaha logistik. Ruas tersebut menjadi penghubung antara kawasan industri menuju Pelabuhan Tanjung Priok dengan jarak yang lebih dekat. Tidak hanya sebagai pemangkas jarak, Tol Cibitung-Cilincing juga bisa menjadi penghemat waktu tempuh.

Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Jakarta, Adil Karim, mengatakan Tol Cibitung-Cilincing menjadi sebuah solusi mengurangi kemacetan.

“Sebenarnya dibangunnya Jalan Tol Cibitung-Cilincing merupakan sebuah solusi untuk mengurangi kemacetan yang ada di Jakarta-Cikampek. Karena, sepengetahuan saya, tol itu dibangun dari Cibitung menuju Cilincing untuk mengefisienkan waktu tempuh logistik dari
kawasan industri langsung ke pelabuhan Tanjung Priok,” kata Adil, Minggu (22/6).

Namun, Adil menyoroti tarif yang terlalu mahal. “Kita menyampaikan kepada pemerintah bahwa tol itu harga tarifnya itu harus dievaluasi kembali, baik juga pada pengelola, itu harus dievaluasi kembali tarif tolnya,” tegasnya.

Kehadiran Tol Cibitung-Cilincing sebagai solusi mengurai kemacetan, salah satunya kepadatan di tol Cikampek, menjadikan Tol Cibitung Cilincing sebagai koridor ideal dalam bagian dari integrasi koridor wilayah logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Integrasi koridor wilayah logistik merupakan upaya menghubungkan berbagai kawasan industri, dengan pusat distribusi seperti pelabuhan dan bandara melalui infrastruktur transportasi seperti jalan tol agar proses pengiriman barang lebih cepat, murah, dan lancar.

Jalur logistik yang terintegrasi memungkinkan akses antar wilayah lebih lancar serta mendorong penyusunan tarif tol yang lebih terkoordinasi dan terjangkau. Dengan terintegrasinya sistem jalan tol sebagai koridor logistik memungkinkan dapat juga berdampak pada penurunan atau keringanan biaya tol. 

Di tengah kemacetan parah seperti di area dari dan menuju Pelabuhan
Tanjung Priok dan belum optimalnya pemanfaatan tol eksisting, integrasi ini menjadi kebutuhan mendesak.

POTENSI EKONOMI
Dengan kondisi tarif Tol Cibitung Cilincing saat ini masih dianggap mahal, masyarakat setempat melihat adanya keuntungan serta potensi besar dari keberadaan tol ini bagi pengembangan wilayah mereka. Drahim Sada, tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi, mengatakan harga jual rumah menjadi lebih mahal dan meningkatkan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Sebenarnya, dengan adanya jalan tol di sini, bagi kami suatu nilai kemajuan. Keuntungannya, tanah kita yang harganya, NJOP-nya jadi lebih tinggi. Selain perumahan sudah banyak, saha-usaha di sini juga meningkat. Ada usaha air minum galon, warung, dan masih banyak lagi,” ungkap Drahim.

Pengakuan senada juga disampaikan salah satu Agus Sutejo, tokoh pemuda Kampung Gabus-Tambun Utara. Pria dengan sapaan akrab Tejo itu menyebutkan sisi positif dengan adanya jalan tol tersebut. “Dengan adanya Jalan Tol Cibitung-Cilincing ini, kami sebagai warga Tambun Utara senang sekali karena dampak dari perputaran ekonomi,” terang Tejo.

“Sekarang harga rumah jadi lebih mahal, itu membuat kita lebih untung. Sekarang mau beli rumah di Gabus dengan harga Rp400 juta atau Rp500 juta bisa deal, dulu mah boro-boro,” tuturnya.

Dengan merasakan sejumlah manfaat, Tejo juga berharap adanya perkembangan, termasuk dari segi tarif. “Mungkin perlu ada penyesuaian tarif, yang paling berat merasakan itu dari sopir-sopir logistik. Kami sangat mendukung pemerintah jika ada rencana penurunan tarif. Kami pernah baca di sosial media tentang integrasi jalan tol yang bisa menurunkan tarif tol. Nah kalau tarif lebih murah, mungkin bisa buat tol menjadi lebih ramai. Sama gerbang tol dan rest area yang perlu ditambah, itu sih yang perlu dipercepat juga supaya lebih maksimal manfaatnya,” saran Tejo.

Senada dengannya, Adil yang merupakan perwakilan ALFI juga berharap adanya penyesuaian tarif. “Pertimbangan lain bahwa para sopir memikirkan biaya yang dikeluarkan untuk sebuah jalan tol yang cukup mahal dibandingkan masuk jalan tol biasa Cibitung melalui Cikampek dengan jalan biasa. Ini yang jadi pertimbangan sopir-sopir tidak mau masuk ke jalan tol tersebut,” ucapnya.

Tidak hanya menyoroti tarif, Adil juga berharap adanya integrasi akses langsung menuju Pelabuhan Tanjung Priok. “Disambungkan langsung ke pelabuhan, supaya tidak mengganggu jalan lain, tidak bercampur dengan jalan alternatif, sehingga dia masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok," kata Adi. (E-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya