Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SEBAGAI upaya mempertahankan kawasan Lereng Gunung Merapi sebagai kawasan konservasi, Pemkab Sleman didukung Pemda DIY menjadikan lereng Gunung Merapi sebagai kawasan pengembangan kopi robusta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Heru Tri Widarto menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian berkomitmen memberikan dukungan dalam mengembangkan budidaya kopi yang tengah digencarkan Pemerintah Provinsi DIY bersama Pemerintah Kabupaten Sleman.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Perkebunan Heru Tri Widarto saat mengikuti kegiatan panen perdana kopi robusta bertempat di Ploso Kerep, Umbulharjo Cangkringan, Minggu (15/6).
Menurut dia upaya pengembangan budidaya kopi di lereng merapi ini merupakan langkah strategis mengingat, selain dikenal sebagai kota pelajar, DIY khususnya wilayah Kabupaten Sleman dikenal dengan potensi pariwisata yang sangat kaya.
"Selain dikenal kota pelajar, dikenal juga dengan potensi pariwisatanya. Kopi dan pariwisata memiliki keterkaitan. Dimana kopi menjadi tren yang banyak terdapat di tempat-tempat wisata. Kami berkomitmen memberikan dukungan untuk dikembangkan lagi (sektor kopi)," ungkapnya.
Komitmen ini juga diwujudkan dalam bentuk bantuan yang diberikan Kemenpan RI, salah satunya pemberian bantuan puluhan ribu bibit kopi kepada Kalurahan Umbulharjo dan Kalurahan Glagaharjo Cangkringan.
Bupati Sleman Harda Kiswaya mendampingi Gubernur DIY dan Dirjen Perkebunan Kementan RI, menyampaikan terimakasihnya atas bantuan serta dukungan pengembangan budidaya kopi di Kabupaten Sleman.
Ia berharap momentum panen perdana ini menjadi simbol kebangkitan dan semangat baru bagi petani dan masyarakat Sleman dalam mengembangkan komoditas kopi.
Pada kesempatan tersebut, Harda juga mengatakan bahwa Kopi Merapi baik kopi robusta maupun arabika merupakan kopi unggulan daerah Kabupaten Sleman dimana perkebunan yang dikembangkan masyarakat berada di lahan kebun masyarakat.
Dalam perjalanannya, pengembangan kopi di Sleman ini juga mendapat dukungan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melalui dana keistimewaan untuk pelaksanaan pengembangan kopi Robusta di Kabupaten Sleman.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi lokal, khususnya varietas robusta yang banyak dikembangkan di wilayah Sleman yang berada di kaki Gunung Merapi.
Harda juga berkomitmen untuk terus mempertahankan dan mengembangkan budidaya kopi lereng Merapi sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kerakyatan di Sleman. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved