Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, bersama Balai Wilayah Sungai Sumatra V memulai tahap kedua proyek Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Agam.
Proyek strategis ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Wilayah Sungai Sumatra Barat berdasarkan kontrak Nomor HK 0201-BWS5.8.1/02/2025 tertanggal 14 April 2025. Dengan nilai kontrak sebesar Rp42,88 miliar dan masa pelaksanaan selama 262 hari kalender, pembangunan ini menjadi salah satu upaya penting dalam mendukung ketahanan infrastruktur dan keselamatan warga.
Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman menekankan pentingnya pengendalian banjir sebagai bagian dari pembangunan kota yang berkelanjutan.
“Kami berharap proyek ini berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran. Pengendalian banjir Batang Agam sangat vital bagi keberlanjutan pembangunan Kota Payakumbuh,” ujar Elzadaswarman, Minggu (8/6).
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota dalam melakukan pengawasan secara berkala agar proyek tetap berada pada jalur yang diharapkan masyarakat.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Bina Cipta Utama sebagai kontraktor pelaksana, dengan supervisi dari PT Sarana Bhuana Jaya KSO PT. Indra Jaya (Persero) KSO PT. Rancang Mandiri. Hingga awal Juni, progres fisik pekerjaan telah mencapai 3,57%.
Elzadaswarman juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mendukung kelancaran proyek, termasuk dalam hal pembebasan lahan serta dukungan sosial dan lingkungan.
Pemerintah Kota Payakumbuh sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini dan saat ini terus melakukan pembebasan lahan hingga ke kawasan Balai Panjang. Dari total lahan yang dibutuhkan, tersisa sekitar 2,3 hektare lagi yang belum dibebaskan di sepanjang aliran Sungai Batang Agam.
Diharapkan pada tahun depan, pembangunan ini dapat berlanjut, sehingga penanganan banjir di wilayah ini dapat lebih optimal dan menyeluruh, serta menjadi solusi jangka panjang dalam menanggulangi banjir musiman yang selama ini mengganggu permukiman, fasilitas umum, serta aktivitas ekonomi warga Payakumbuh. (YH/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved