Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Peringatan Hari Lahir Pancasila Dimeriahkan Karnaval dan Pentas Budaya Nusantara

Ruta Suryana
01/6/2025 20:24
Peringatan Hari Lahir Pancasila Dimeriahkan Karnaval dan Pentas Budaya Nusantara
Peringatan Hari Lahir Pancasila Dimeriahkan Karnaval dan Pentas Budaya Nusantara di Titik Nol Kota Denpasar, Minggu (1/6). (MI/Ruta Suryana)

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni, sekaligus menyambut Bulan Bung Karno, Rumah Kebangsaan dan Kebhinnekaan Satyam Eva Jayate Denpasar, menggelar Karnaval Pancasila dan Pentas Budaya Nusantara Rumah Kakek (Kebangsaan dan Kebhinekaan Festival 2025, yang dipusatkan di Titik Nol Kota Denpasar, Minggu (1/6).

Gubernur Bali Wayan Koster  menyampaikan bahwa kegiatan karnaval dan pentas budaya ini merupakan bentuk nyata penguatan nilai-nilai kebangsaan.

“Kegiatan ini sangat penting dalam memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945. Di tengah dinamika bangsa saat ini, kita perlu terus menyuarakan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Dengan memperkuat akar sejarah, kita bisa membangun bangsa yang maju tanpa melupakan jati diri kita,” ujar Gubernur Wayan Koster saat membuka acara.

Dalam kegiatan karnaval ini, lebih dari 1.000 peserta dari berbagai komunitas turut ambil bagian dalam memeriahkan acara yang mengusung tema 'Kebangsaan Harmoni Bali untuk Indonesia'. 

“Ini merupakan karnaval Pancasila pertama yang diselenggarakan di Bali, yang menghadirkan berbagai elemen masyarakat dalam satu semangat persatuan. Ada 17 elemen budaya yang terlibat untuk memperingati lahirnya Pancasila dan menghibur masyarakat melalui pentas budaya Nusantara,” ujar Ketut Udi, ketua panitia.

Menurut Ketut Udi, ide kegiatan ini lahir dari keprihatinan terhadap semakin terkikisnya nilai-nilai kebangsaan akibat menguatnya identitas kesukuan, kedaerahan, dan keagamaan yang sempit.

“Kami ingin generasi muda saling mengenal dan mencintai budaya satu sama lain. Di Rumah Kakek, kami memiliki nilai-nilai seperti Wong Pituh Galung, Bhinneka Tunggal Ika, Wasudara, dan Tatwa Asi, yang ingin kami gaungkan agar tidak hanya dibaca, tapi dihayati dan dijalankan,” jelasnya. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya