Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPALA Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Krisno H Siregar bersedih dan menyampaikan rasa duka mendalam atas kematian tidak wajar Aipda Hendra M Utama, anggota Polres Muara Jambi pada hari Minggu (18/5).
“Saya, Kapolda Jambi turut berempati atas meninggalnya salah seorang anggota kami. Benar, dia korban tindak pembunuhan. Tersangka pelaku kenalannya sendiri, motifnya sementara terkait utang-piutang,” ujar Krisno dengan ekspresi sedih di hadapan puluhan wartawan di Mapolda Jambi, Senin (26/5).
Krisno menjelaskan, penyebab kematian ayah dua anak itu sejatinya dalam kurun 1 x 24 jam pasca-penemuan jasadnya Selasa lalu (20/5) sudah terungkap. Yakni akibat tindak kekerasan yang dilakukan seseorang di ruang tamu kediaman korban di Perumahan Griya Golf Garden, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Menggunakan metode penyelidikan Scientific Crima Investigation (SCI), personel gabungan dari Polresta Jambi, Polres Muara Jambi dan dukungan personel Ditreskrimsus Polda Jambi, berhasil menemukan bukti digital, yang mengarah kepada pelakunya.
Pelakunya bernama Nopri Ardi, 37 tahun, kenalan lama korban yang dilaporkan sebagai anggota salah organisasi kemasyaratan berinisial PP dan mengantongi tanda pengenal kartu pers dari sebuah portal berita (media online) berlabel Target Indo yang sudah kedaluarsa.
Setelah mengantongi bukti kuat, polisi resmi menetapkan Nopri sebagai tersangka pelaku semenjak Sabtu (24/5). Penetapan tersangka tersebut hanya tiga hari setelah penangkapannya di sebuah rumah di kawasan Jambi Paradise, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi.
Selama diperiksa sepanjang Rabu (21/5) hingga Jumat (23/5) pekan lalu, Nopri berkelit, tidak mengakui telah membunuh korban Aipda Hendra M Utama. Menjawab wartawan Senin di Mapolda Jambi, Nopri menyebutkan dia gelap mata menghabisi nyawa korban dengan barbel seberat dua kilogram, gara-gara masalah utang piutang sekitar Rp350 Ribu.
“Spontan, tidak direncanakan. Dio teman aku sejak kecik (teman semenjak kecil). Aku kalap karena masalah utang. Dan tindakan aku tidak di bawah pengaruh memakai narkoba,” ungkap Nopri.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan terhadap anggota polisi Muara Jambi Hendra M Utama bermula Selasa (20/5) siang pekan lalu. Jasadnya yang sudah mengeluarkan bau busuk ditemukan warga seorang pengantar paket ke rumah milik korban.
Temuan mayat korban tersebut kemudian dilaporkan warga kepada Polsek Telanaipura, Polresta Jambi. Saat diperiksa polisi, korban tergeletak berlumuran darah. Pada bagian kepala terdapat bekas luka pukulan benda tumpul.(E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved