Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Membangkitkan Semangat Nasionalisme dan Keterbukaan Sejarah Melalui Dialog Kebangsaan

 Lina Herlina
26/5/2025 08:11
Membangkitkan Semangat Nasionalisme dan Keterbukaan Sejarah Melalui Dialog Kebangsaan
Dialog kebangsaan yang digelar di Universitas Hasanudin menghadirkan sejumlah tokoh.(MI/Lina Herlina)

 

UNIVERSITAS Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah Dialog Kebangsaan dengan tema 'Bangkit Tumbuh Bersama'. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda dan berlangsung di Baruga AP Pettarani, Unhas.

Pada kegiatan yang dihadiri oleh berbagai tokoh publik, termasuk anggota DPR RI Komisi X, Once Mekel, serta musisi muda seperti Alffy Rev, Shanna Shannon, dan Raisa Anggiani. Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa menegaskan peran strategis universitas sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.

"Perguruan tinggi harus menjadi jembatan dalam mengawal kebangsaan. Semangat kebangsaan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, salah satunya melalui akses pendidikan. Bahkan bukti Komitmen Unhas untuk menjamin kesempatan pendidikan yang adil bagi semua anak bangsa, termasuk penerapan standar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang inklusif dan penyediaan beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu,' urai Prof Jamaluddin Jompa.

Penulisan ulang sejarah
Dalam dialog tersebut, Once Mekel menekankan pentingnya penulisan ulang sejarah Indonesia yang terbuka dan tidak sepihak. "Kita berharap ada keterbukaan dalam penulisan sejarah, di mana masyarakat dapat berperan serta. Sejarah bukan hanya wilayah yang ditentukan narasinya oleh pemerintah," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa penulisan sejarah yang tidak akurat dapat mendistorsi fakta dan menghilangkan penghormatan kepada mereka yang telah berkontribusi. "Tidak ada satupun orang dalam sejarah kita yang sempurna, tetapi kita harus melihatnya secara proporsional," tambahnya.

Sesi dialog dipandu oleh Ngatawi Al-Zastrouw, yang menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk mengaktivasi kesadaran kebangsaan di kalangan generasi muda. Para narasumber berbagi pandangan tentang orisinalitas dan kreativitas dalam berkarya.

Alffy Rev menekankan pentingnya visi besar dalam menciptakan karya yang menginspirasi, sementara Raisa Anggiani menyoroti perlunya ruang aman bagi generasi muda untuk berekspresi. "Dialog seperti ini penting karena memberi ruang untuk saling mendengar dan memahami," ujarnya.

Shanna Shannon menambahkan bahwa rasa cinta pada tanah air dapat tumbuh dari pengalaman sederhana, seperti berbagi waktu untuk kegiatan sosial. "Kita bisa mulai dari menerima diri, jujur pada potensi, dan berani mengeksekusi ide," tuturnya.

Merawat semangat persatuan
Acara ini diharapkan menjadi momentum penting untuk merawat semangat persatuan melalui ekspresi kreatif generasi muda, serta menjadi pemantik lahirnya gerakan kebudayaan baru yang berakar pada nilai-nilai kebangsaan dan identitas Indonesia.

Dengan kolaborasi antara institusi pendidikan, seniman, dan masyarakat, Dialog Kebangsaan di Unhas berkomitmen untuk menciptakan ruang yang inklusif dan mendukung perkembangan karakter bangsa. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya