Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Bencana Tanah Bergerak di Brebes Meluas, Pengungsi Tembus 502 Jiwa

Suparji Rasban
23/4/2025 18:12
Bencana Tanah Bergerak di Brebes Meluas, Pengungsi Tembus 502 Jiwa
Kondisi rumah warga yang rusak akibat tanah bergerak di Dukuh Ares, Desa Mandala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.(MI/Suparji)

BENCANA tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, belum menunjukkan tanda-tanda behenti. Hingga Rabu (23/4) pagi, pergerakan tanah yang awalnya terjadi di empat dukuh kini meluas ke dukuh lain yang sebelumnya tidak terdampak yakni Dukuh Ares.

Di Dukuh Ares, sebanyak 63 jiwa kini harus juga ikut mengungsi, menyusul warga di Dukuh Karanganyar, Babakan, Cupang Bungur, dan Krajan. Data terakhir mencatat 502 jiwa terdampak dengan 404 di antaranya terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat di Posko Gunungpoh serta rumah-rumah kerabat yang masih aman.

Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah pegunungan Sirampog dalam beberapa hari terakhir diduga menjadi pemicu pergerakan tanah yang kian meluas.

“Kami hanya bisa pasrah, tapi tetap berusaha bertahan. Rumah sudah mulai retak, dan suara gemeretak tanah itu terus terdengar tiap malam,” tutur Tarwan, 57, salah satu warga Dukuh Ares, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.

Bencana tanah bergerak ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa dan raga, tapi juga membuat masyarakat setempat merasa tidak tenang dan  aman. Anak-anak kehilangan sekolahnya, orangtua kehilangan ladang, dan para lansia harus rela meninggalkan rumah yang selama puluhan tahun mereka tinggali.

Pemerintah daerah bersama BPBD Brebes, TNI, Polri, dan relawan masih terus mengevakuasi warga, mendirikan posko serta mengatur kebutuhan logistik bagi para pengungsi. Meski demikian, keterbatasan fasilitas dan cuaca buruk menjadi tantangan tersendiri di lapangan.

“Kami sangat berharap bantuan dari berbagai pihak. Kondisi di sini makin rawan, sementara kebutuhan terus bertambah,” ujar Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori. (JI/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya