Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DANAU Empangau berada di daerah aliran Sungai (DAS) Kapuas dan terhubung dengan anak Sungai Empangau. Kedalamannya bervariasi, yakni 17,5 meter di bagian tengah dan 3-14 meter di bagian tepi. Danau itu secara administratif masuk wilayah Desa Nanga Empangau di Kecamatan Bunut Hilir.
Danau Empangau terbentuk dari kelokan sungai yang terputus akibat sedimentasi sehingga dikategorikan sebagai danau sungai mati (oxbow lake). Danau sungai mati sering pula disebut danau ladam atau tapal kuda karena bentuknya menyerupai alas kaki kuda.
Danau seluas 124 hektare itu merupakan ekosistem rawa gambut sehingga airnya berwarna gelap. Penetrasi sinar matahari ke dasar danau pun menjadi terbatas lantaran tingginya kandungan bahan organik (humus). Namun, bahan organik menjadi sumber kehidupan bagi mikroorganisme yang merupakan pakan alami ikan. Empangau ditetapkan sebagai danau lindung pada 2001 melalui surat keputusan Bupati Kapuas Hulu. Kawasan konservasi itu meliputi area seluas 30 hektare di zona inti. Penetapan danau lindung bertujuan menjaga kelestarian sumber daya perikanan beserta ekosistem kawasan.
Penetapan status lindung terhadap Danau Empangau tidak hanya pernyataan di atas kertas semata. Produk hukum itu mengoptimalkan upaya pelestarian yang telah dilakukan warga melalui kearifan lokal. Optimalisasi itu lambat laun berdampak terhadap perkembangbiakan ikan.
Balai Riset Perikanan Perairan Umum Kementerian Kelautan dan Perikanan merilis terjadi peningkatan kerapatan stok ikan di Danau Empangau pada 2009. Kerapatan itu mencapai 21.992 ekor per hektare saat musim penghujan atau meningkat hampir dua kali lipat daripada 2005 yang hanya sebanyak 12 ribu ekor per hektare. "Danau ini benar-benar dijaga kelestariannya sehingga ikannya banyak (melimpah)," ujar Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Danau Lindung Empangau, Agus.
Pokmaswas yang dibentuk pada 2007 itu menjadi ujung tombak pelestarian Empangau. Mereka berpatroli sekaligus memelihara danau agar tetap berfungsi dan terbebas dari pencemaran serta praktik eksploitasi. Penjagaan dan perawatan juga dilakukan terhadap wilayah perairan umum lain di sekitar danau.
Agus bersama kelompoknya rutin menyingkirkan eceng gondok atau tumbuhan liar yang mulai menutupi aliran sungai. Selain menjaga populasi ikan, perawatan itu menjadikan perairan umum di wilayah mereka aman untuk jalur transportasi. "Kalau tidak sering dibersihkan, sungai menjadi bersemak, kotor, dan dangkal," jelas jebolan kelas 2 SMP itu. (AR/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved