Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
CUACA ekstrem berpotensi di 33 daerah Jawa Tengah dan gelombang tinggi mencapai 4 meter di perairan selatan Senin (14/4), warga diminta tetap kewaspadai dampak ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini ancaman bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, karena cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di puluhan daerah di Jawa Tengah.
Selain itu gelombang tinggi mencapai 4 meter di perairan selatan Jawa Tengah juga masih berlangsung, sehingga diminta warga beraktivitas di laut seperti nelayan, pelayaran umum, tongkang, jual barang dan penyeberangan antar pulau cukup berisiko sehingga diminta untuk waspada.
"Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem semakin meningkat di Jawa Tengah, diminta warga baik di daratan maupun perairan waspada," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati Senin (14/4).
Pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.30 WIB, lanjut Farita Rachmawati, angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 5-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 2,5-4 meter.
Menurut Farita Rachmawati pada pagi cuaca cerah berawan-berawan, namun sejumlah daerah di Pegunungan Tengah, Pesisir Selatan dan Pantura barat-timur turun hujan ringan-sedang, memasuki siang, sore hingga awal malam daerah dilancarkan hujan ringan-sedang cukup merata dengan waktu bervariasi, bahkan berpotensi berubah ektrem di Kawasan Pegunungan, Dataran Tinggi, Jawa Tengah bagian selatan, Pantura dan Solo Raya.
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah, ungkap Farita Rachmawati, berpotensi di 33 daerah yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Pati, Kudus, Jepara dan Demak,
Daerah berpotensi cuaca ekstrem lainnya, demikian Farita Rachmawati, yakni Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Daerah lainnya berpeluang hujan ringan-sedang seperti Cilacap, Rembang, Semarang, Pekalongan dan Tegal," tambahnya. (H-2)
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
MASYARAKAT di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur diminta waspada.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sebagian besar wilayah Jakarta berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan, pada Senin 14 Juli 2025.
Untuk 38 kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Dari 27 wilayah Jawa Barat, delapan diantaranya diprakirakan akan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Badan Meteorologi BMKG memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia pada Minggu, 13 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved