Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
IKATAN Bidan Indonesia (IBI) Cabang Lembata, Nusa Tenggara Timur, menggelar Sosialisasi Inovasi Bidan Cerdas di Aula Kantor Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Lembata, Sabtu (5/4).
Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mendorong perubahan perilaku keluarga untuk mempercepat penanganan masalah gizi pada sasaran Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.
Kegiatan ini dihadiri oleh 18 sasaran seribu HPK, terdiri dari 2 ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan 16 orangtua yang memiliki balita dengan masalah gizi seperti stunting, wasting, dan underweight.
Setiap sasaran didampingi langsung oleh seorang bidan pendamping, sehingga total hadir 18 bidan dalam kegiatan ini. Turut hadir pula perwakilan Pemerintah Desa Laranwutun, para kader Posyandu, serta Kepala Puskesmas Waipukang yang di wakili ketua Timker Gizi Puskesmas Waipukang.
Sosialisasi dimulai secara resmi dengan seremonial pembukaan yang dibuka oleh Sekretaris Desa Laranwutun, mewakili Kepala Desa. Salah satu momen penting dalam acara ini adalah penyerahan bantuan telur kepada seluruh sasaran, sebagai bentuk dukungan konkret dari para bidan terhadap pemenuhan gizi keluarga.
Kegiatan inti dalam sosialisasi ini adalah peluncuran strategi pertama dari inovasi Bidan Cerdas bertajuk 'Cerdas Home Visit'. Setiap bidan akan melakukan kunjungan rumah dan pendampingan secara langsung kepada keluarga sasaran. Kegiatan ini berkelanjutan dan dikembangkan dengan kegiatan strategis lain yaitu parenting, action oriented approach diikuti evaluasi bertahap.
Ketua IBI Cabang Lembata, Rosadelima Tuto, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa inovasi ini berangkat dari kepedulian para bidan terhadap kondisi gizi anak dan ibu yang memprihatinkan.
“Tujuan utama dari pendampingan ini adalah agar 18 sasaran seribu HPK ini segera terbebas dari masalah gizi. Dengan pendekatan yang lebih personal dan edukatif, kami berharap angka stunting di wilayah ini bisa ditekan secara signifikan,” ujarnya.
Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pembentukan jaringan komunikasi intensif antara para bidan dan keluarga dampingan. Setiap hari, bidan akan melakukan pemantauan, konsultasi, serta edukasi berkelanjutan untuk memastikan terjadinya perubahan perilaku yang permanen dalam pola makan, kebersihan, dan perawatan anak.
IBI Cabang Lembata berharap, inovasi Bidan Cerdas ini dapat direplikasi di desa-desa lain, sebagai bentuk nyata kolaborasi antara profesi bidan, pemerintah desa, dan masyarakat dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas sejak dini. (PT/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved