Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Keberagaman Membangun Desa

(SY/N-3)
05/11/2016 01:45
Keberagaman Membangun Desa
(MI/VICKY GUSTIAWAN)

DESA Padang Jaya, Kecamatan Kuaro, Paser, Kalimantan Timur, berlokasi di Jalan Trans-Kalimantan, menghubungkan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Sekatan. Tepatnya di sebelah selatan Kota Balikpapan. Awalnya kawasan transmigrasi ini ditetapkan pemerintah pada 1967. Penduduknya mayoritas Jawa, Sunda, Bugis-Makassar, Sumatra, Banjar, dan Dayak Paser. Terbentuknya Desa Padang Jaya baru terjadi 2004, hasil pemekaran Kelurahan Kuaro. Terdapat 12 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 1.860 jiwa (2015) atau 487 kepala keluarga.

Mayoritas profesi penduduknya ialah bertani, karyawan perusahaan perkebunan sawit, dan sebagian kecil menjadi pegawai negeri sipil. Hidup dengan Bhinneka Tunggal Ika menjadi kekuatan utama dalam membangun desa yang harmoni. Keberagaman warga desa itu melahirkan moto Amanah yang merupakan akronim dari agamais, aman, nyaman, dan harmonis. Dalam menjaga keberagaman itu, dibentuk Forum Kerukunan Umat Beragama dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Desa Padang Jaya.

Kedua forum itu menjadi jembatan seluruh warga dalam menyampaikan dan menyelesaikan permasalahannya. Dari forum itu terlahir Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Amanah. Direktur BUMDes Amanah, Sutarno, mengatakan keberadaan BUMDes Amanah ini untuk menyejahterakan masyarakat. BUMDes Amanah merupakan salah satu dari 119 BUMDes yang ada di Kabupaten Paser. BUMDes Amanah dibentuk pada Oktober 2009 melalui Peraturan Desa Nomor 9 Tahun 2009. "Sejak terbentuk enam tahun lalu, Amanah telah berhasil membentuk tiga badan usaha yang dikelola secara langsung dan mandiri. Total asetnya mencapai Rp1,3 miliar," ujarnya.

Ketiga badan usaha tersebut ialah air bersih, perkebunan kelapa sawit, dan pasar desa, ditambah unit usaha pendukung lainnya seperti penyewaan tenda, pembayaran rekening listrik, dan pengelolaan tabungan masyarakat bekerja sama dengan BRI. Saat terbentuk BUMDes tidak serta merta langsung menuai hasil. Ia dibantu 12 pengurus lainnya mengelola modal awal sebesar Rp349.893.000. Rinciannya modal dari kas pemerintahan desa sebesar Rp50 juta, atau 14% dari total modal usaha dan dana hibah dari pengelolaan air desa sebelumnya sebesar Rp299.893.000.

Dari sektor air bersih ini, BUMDes Amanah telah menyumbangkan pendapatan asli desa setiap tahunnya. Pada 2013 BUMDes Amanah mendapatkan omzet sebesar Rp239.918.892 dengan laba bersih sebesar Rp136.616.892. Dengan jumlah itu berhasil menyumbang pendapatan asli desa sebesar Rp30 juta. Pada 2014, BUMDes berhasil menoreh keuntungan Rp97 juta lebih. Pada 2015, laba bersih sebesar Rp115 juta lebih dan memberikan kontribusi pada PAD Desa sebesar Rp40 juta. Warga mengaku keberadaan BUMDes menguntungkan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya